Ridwan Kamil Apresiasi Pagelaran Samba Sunda di ISBI Bandung

“Kalau kita lihat perjalanan musik Sunda ini mengisi beberapa forum World Music Festival dan mereka sudah mendapat tempat yang luar biasa. Ini baru satu jenis kesenian,” kata Ipong yang juga Dewan Penyantun ISBI Bandung ini.

Oleh sebab itu kata Ipong, melalui ISBI Bandung akan terus menggali dan mengembangkan bukan hanya seni pertunjukan saja, tetapi jenis seni lainnya juga. “Pertunjukan ini mempertemukan kembali, betapa pentingnya basis kesenian mendapatkan tempat,” kata Ipong.

“Saat ini negara menempatkan ekonomi sebagai panglima. Sehingga sering kali kebudayaan dan kesenian ini dipinggirkan atau tertinggal. Padahal kesenian tidak akan pernah mati dan selalu tumbuh, seperti yang kita lihat kali ini,” imbuhnya.

Berkaitan dengan pertunjukan Samba Sunda, Ipong berharap ada regenerasi dan disiplinnya ilmu akan terus berkembang. “Samba Sunda menjadi suatu rolemodel bahwa kita bisa bertahan dengan seni tradisi, kita eksplor dalam musik kontemporer,” kata Ipong.

“Selamat untuk Kang Ismet dan kawan-kawan. Saya kenal Kang Ismet di saat kuliah dan sekarang sudah menjadi dekan. Kang Ismet dan kawan-kawan telah membawa warna penting bagi elemen seni, khususnya seni musik yang dipersembahkan untuk masyarakat,” pungkas Ipong.

Di acara ini Samba Sunda, menampilkan lagu-lagu andalannya, didukung oleh penyanyi Rita Tila, Fanny Sabila. Ada juga tampilan Tari Topeng dari Prof Dr Een Herdiani, mantan Rektor ISBI Bandung sebelumnya.

Diketahui Samba Sunda, telah tampil diberbagai event festival musik di dunia, di antaranya World of Music Arts and Dance Womad, Mundial Culture Blend, dan banyak lagi.

Para personilnya memainkan berbagai alat musik, baik tradisional maupun modern. Dalam satu kelompok ada sekitar 40 orang pemain musik termasuk penyanyi. (bbs)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan