JABARESKPRES – Puluhan warga Dago elos melakukan aksi pemblokiran jalan dengan cara membakar ban bekas. Aksi ini dilakukan sebagai buntut kekesalan warga atas kasus sengketa lahan yang telah lama terjadi.
Aksi pembakaran yang terjadi pada Senin Pukul 21.20 itu, mengakibatkan jalan Ir H. Djuanda tidak dapat dilalui kendaraan.
Aksi pemblokiran jalan dilakukan warga Dago elos tepat di depan Terminal Dago. Mereka juga melakukan orasi sambil membentangkan spanduk.
Melihat aksi warga tersebut polisi langsung ratusan mendatangi lokasi lengkap dengan peralatan untuk menghalau para demonstrasi.
Sejumlah titiuk api berhasil dipadamkan oleh petugas polisi agar kondisi jalan bisa dilalui. Polisi juga melakukan dialog dengan warga agar membubarkan diri.
Akan tetapi upaya ini tidak berbahasil dan warga melakukan perlawanan. Tak ayal kerusuhan berujung bentrok dengan polisi pun terjadi.
Ratusan polisi dengan peralatan lengkap menghalau dan membubarkan warga yang melakukan demonstrasi tersebut.
Warga pun melakukan aksi perlawanan dengan melakukan pelemparan baru ke arah petugas keamanan.
Melihat kondisi sudah semakin tidak kondusif akhirnya polisi membubarkan secara paksa dengan menembakan gas air mata.
Usai dipukul mundur, bantuan petugas polisi anti hura hara kembali didatangkan untuk mempertebal pengamanan.
Berdasarkan informasi yang di himpun, aksi warga Dago Elos ini terjadi akibat konflik sengketa lahan yang sampai saat ini dianggap sangat merugikan Warga Dago Elos.
Ratusan warga Dago elos merasa terancam oleh pihak-pihak yang mengaku memiliki warga yang sudah didiami puluhan tahun itu.
Akibat adanya aksi blokade itu, untuk mengantispasi keamanan masyarakat untuk sementara arus lalu lintas dialihkan untuk sementara.
Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Eko Iskandar mengatakan, warga melakukan pemblokiran jalan Ir. H. Djuanda sepajang 300 meter.
Mereka memblokir jalan mulai dari Terminal Dago sampai dengan SPBU Dago. Mereka melakukan aksi pembakaran ban bekas.
Polisi juga melakukan penyekatan terhadap kendaraan agar berbalik arah atau mencari alternatif jalan lain. Seperti melalui TB Ismail dan Jalan Cigadung.
‘’Semalam kita alihkan untu sementara waktu dan kita lihat situasi nanti sampai kondisi kondusif,’’ ucap dia. (yan).