Ratusan Properti di India Hancur: Bentrok Komunal Memicu Aksi Pengrusakan Massal

JABAR EKSPRES – Sebuah tindakan penghancuran massal terjadi di distrik Nuh, negara bagian Haryana, India, ketika pihak berwenang menghancurkan sekitar 300 rumah, toko, dan lapak perdagangan. Tindakan ini berlangsung dalam pekan terakhir, mengakibatkan kerugian signifikan di satu-satunya distrik dengan mayoritas penduduk Muslim.

Abdul Rasheed, seorang warga Nuh, menjadi salah satu saksi pahit atas pengrusakan ini. Dalam kesaksiannya, ia menggambarkan momen ketika polisi mengunci dia dalam sebuah bus, sementara buldoser meratakan tokonya dengan tanah.

“Duka yang mendalam melanda saya. Keluarga saya dan anak-anak saya bergantung pada penghasilan dari toko tersebut. Toko kami melayani baik umat Hindu maupun Muslim,” ujar Rasheed dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Selasa (8/8).

Baca Juga: The Daddies are Still Motivated to Qualify for The Paris Olympics

Rasheed juga menekankan bahwa pihak berwenang tidak memberikan pemberitahuan atau perintah yang jelas terkait tindakan penghancuran ini.

“Mereka hanya meratakan semuanya dengan buldoser,” tambahnya dengan suara pilu.

Lebih lanjut, Rasheed menjelaskan bahwa tindakan penghancuran ini diduga sebagai bentuk balas dendam terkait insiden sebelumnya.

Peristiwa ini dipicu oleh bentrok antara kelompok Hindu sayap kanan Dewan Hindu Dunia (VHP) dan sayap pemuda Bajrang Dal yang berlangsung di Nuh. Organisasi-organisasi tersebut telah dikaitkan dengan protes kekerasan yang mengarah kepada minoritas agama, khususnya umat Islam dan Kristen.

Para aktivis Hindu menyalahkan umat Muslim atas pemicu kekerasan ini, menyebut bahwa warga Muslim di Nuh melakukan pelemparan batu dan pembakaran kendaraan. Konfrontasi fisik tak terelakkan.

Namun, versi yang berbeda muncul dari komunitas Muslim. Mereka mengklaim bahwa pemicu ketegangan adalah sebuah video di Facebook yang dirilis oleh Monu Manesar, seorang warga Hindu. Dalam video tersebut, Manesar mengajak umat Hindu untuk bergabung dalam prosesi VHP-Bajrang Dal di Nuh. Seruan ini memicu kemarahan di kalangan umat Islam di distrik tersebut.

Baca Juga: Satu Orang Meninggal Akibat Penembakan di Rumah Ibadah Syiah Iran

Dalam tanggapan terhadap situasi ini, Pengadilan Tinggi Punjab dan Haryana mengeluarkan perintah untuk menghentikan aksi pengrusakan properti di distrik Nuh. Mereka juga mengangkat pertanyaan apakah tindakan penggunaan buldoser merupakan bagian dari upaya pembersihan etnis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan