Satu Orang Meninggal Akibat Penembakan di Rumah Ibadah Syiah Iran

JABAR EKSPRES – Tragedi Penembakan Mengguncang Rumah Ibadah Syiah di Syiraz, Iran: Satu Korban Tewas Syiraz, Iran – Minggu (13/8) waktu setempat, terjadi penembakan mengerikan di sebuah rumah ibadah umat syiah Shah Cheragh yang berlokasi di kota ini. Insiden tersebut menyebabkan satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka, termasuk dua pekerja dan dua jemaah yang berada di dalam rumah ibadah.

Pelaku penembakan, seorang teroris bersenjata, diketahui memasuki area rumah ibadah pada pukul 19.00 dan secara membabi buta melepaskan tembakan, mengakibatkan kepanikan di kalangan para jemaah. Gubernur Provinsi Fars, Mohammad Hadi Imaniyeh, mengonfirmasi penangkapan pelaku serta menyatakan bahwa satu orang tewas dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Jembatan Krimea Kembali Menjadi Sasaran Serangan Ukraina, Pasokan Logistik Pasukan Rusia Terputus

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa rumah ibadah Shah Cheragh telah ditutup oleh pihak berwenang untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini. Video rekaman yang diambil oleh media pemerintah menunjukkan momen ketika para jemaah berusaha mencari perlindungan dan mencari para kerabat yang mungkin terluka dalam serangan tersebut.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas penembakan ini. Namun, kantor berita Iran, IRNA, telah melaporkan bahwa pihak berwenang menganggap insiden ini sebagai tindakan terorisme.

Baca Juga: Pemilik Jam Tangan Swatch dengan Sentuhan LGBTQ di Malaysia Akan Dikenai Denda Tinggi atau Penjara 3 Tahun

Serangan penembakan ini menjadi perhatian serius, terutama mengingat kasus serupa yang pernah dilakukan oleh ISIS di masa lalu. Pada bulan Oktober, serangan penembakan di tempat ibadah syiah Iran telah menewaskan 15 orang. Kelompok teror ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tidak hanya itu, kelompok ini sebelumnya juga mengklaim keterlibatannya dalam serangan bom kembar yang menargetkan gedung parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomenei, pada tahun 2017. Masyarakat internasional dan pemerintah Iran kini memfokuskan upaya untuk mengidentifikasi pelaku serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan