JABAR EKSPRES – Jumlah unit mobil pemadam kebakaran di Kota Bandung belum ideal. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung kerja ekstra untuk menanggulangi kejadian.
Kepala Seksi Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Asep Rahmat mengakui jika jumlah unit mobil pemadam yang tersedia saat memang belum ideal. “Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luas wilayah gitu jumlahnya (mobil pemadam.red) memang kurang,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres, Jumat (11/8).
BACA JUGA: Meningkat Tajam! Kebakaran di Bandung Capai 12 Kejadian di Awal Agustus
Asep menguraikan, saat ini ada 48 sampai 50 unit mobil pemdam yang tersedia di Kota Bandung. Sebanyak 20 unit ditempatkan di mako pusat dan sisanya disebar ke empat UPT di Kota Bandung. “Belum dikurangi kalo ada unit yang rekondisi,” cetusnya.
Di sisi lain, jumlah penduduk Kota Bandung tahun 2022 berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) ada di angka 2.462 ribu jiwa. Sementara Luas wilayah kota Bandung ada di angka 167,31 kilometer persegi yang terbagi menjadi 30 kecamatan, dengan mencakup 151 kelurahan.
Asep melanjutkan, namun dengan terbatasnya sumber daya itu tidak membuat para petugas pemadam kebakaran putus asa. Petugas tetap memiliki semangat untuk siaga 24 jam dan pantang pulang sebelum padam.
Penempatan sejumlah unit mobil pemadam di empat UPT itu juga menjadi salah satu strategi untuk mempercepat jangkauan. “Response time kami rata – rata bisa mencapai 10 menit,” sambung Asep.
BACA JUGA: Rumah Warga di Desa Cileunyi Kulon Bandung Ambruk, Pemilik Nyaris Tertimpa Bahan Bangunan
Saat menghadapi peningkatan kejadian kebakaran seperti saat ini misalnya, petugas juga tidak sampai ada persiapan khusus. Karena petugas memang sudah terbiasa dengan siaga 24 jam. “Paling pelatihan mental dan fisik yang ditingkatkan,” cetusnya.
Asep menambahkan, untuk menunjang percepatan penanggulangan kejadian kebakaran ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam berbagai upaya pencegahan. Misalnya penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) hingga ke unit rumah. “Kami melalui divisi pencegahan juga sudah sering melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Anak TK ataupun SD juga sering belajar kesini,” pungkasnya. (son)