Aliansi Rakyat Cianjur Bergerak Serukan Periksa Penggunaan Anggaran Koni Cianjur

CIANJUR – Masa aksi dari Aliansi Rakyat Cianjur Bergerak, Cianjur Supporter Alliance (CSA), Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), Serikat Rakyat Oposisi Cianjur (SEROC), Gerakan Rakyat Daerah Cianjur (Garda Cianjur) serukan aparat penegak hukum periksa Muhammad Abdul Azis Sefudin selaku Ketua KONI Kabupaten Cianjur dalam aksi di Kantor Bupati Cianjur, Jumat 11 Agustus 2023.

Berdasarkan release yang diterima, pada tahun 2020, Bupati Cianjur Herman Suherman berjanji akan menambah anggaran KONI itu hingga 400 persen.

“Saya prihatin ketika tahu anggaran KONI ini (Cianjur). Makanya saya sampaikan kepada Ketua KONI Cianjur, saya akan kasih tambahan anggaran 400 persen,” kata Herman pada pengukuhan puluhan Koordinator Olahraga Kecamatan se Kabupaten Cianjur di Taman Pancaniti Pendopo setempat, Rabu (26/2) lalu.

Saat itu, Ketua KONI Kabupaten Cianjur dipegang oleh Iwan Mustofa, akan tetapi setelah King Azis berhenti menjadi Wakil DPRD dan pindah partai, Bupati Cianjur mengkonsolidasikan barisannya agar menantunya menjadi Ketua KONI Kabupaten Cianjur.

“Muhammad Abdul Azis Sefudin alias King Azis akhirnya mendaftrakan diri menjadi Ketua KONI, dan tidak ada tokoh lain berani mendaftarkan diri, sehingga ia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Koni Kabupaten Cianjur.

Kenapa tidak ada yang berani daftar, konon katanya, takut sama menantu Bupati,” tegas Tafa selaku koordinator aksi.

Masih menurut Tafa, bahwa anggaran untuk perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jabar Tahun 2022 dipersoalkan oleh sejumlah cabang olahraga (Cabor) yang berada di bawah naungan KONI Kabupaten Cianjur.

Bahkan beberapa Cabor melakukan mosi tidak percaya kepada ketua dan pengurus KONI serta Pemerintah Kabupaten Cianjur. Hal ini dilakukan, karena KONI daerah tidak memberikan kejelasan dan tidak transparan soal anggaran, baik anggaran persiapan, pembinaan dan lainnya.

“Beberapa perwakilan cabor sudah sering mempertanyakan biaya anggaran pembinaan untuk atlet, baik dari pemerintah daerah maupun dari Pihak  KONI Kabupaten Cianjur sendiri, namun King Azis tidak pernah merespon,” papar Tafa.

“Bahkan ketika itu, cabang olah raga angkat berat sudah tidak melakukan latihan dikarenakan terkendala dengan anggaran uang pembinaan latihan, dimana untuk cabor angkat berat di butuhkan biaya yang cukup besar, mulai dari vitamin, dan hal lainnya. Padahal untuk Porprov 2022 ditargetkan medali emas,” imbunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan