Konsep Human-less Process dan Peran Teknologi 3D Printing!

JABAR EKSPRES – Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) tengah mempelajari kompleksitas industri manufaktur untuk mengurangi keterlibatan tenaga manusia dan menerapkan konsep human-less process dalam produksi barang. Guru Besar Bidang Ilmu Kompleksitas Produk Manufaktur, Hendri Dwi Saptioratri Budiono, menyatakan bahwa teknologi additive manufacturing (AM) atau 3D printing dapat menjadi pilihan utama untuk mewujudkan konsep tersebut.

“Untuk mendukung konsep human-less process, teknologi additive manufacturing (AM) atau 3D printing dapat dimanfaatkan sebagai teknologi manufaktur,” kata Guru Besar Bidang Ilmu Kompleksitas Produk Manufaktur, Fakultas Teknik UI Hendri Dwi Saptioratri Budiono. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.

Baca Juga: UI Mendorong Penggunaan Motor Listrik untuk Transportasi!

Industri manufaktur merupakan sektor vital bagi perekonomian Indonesia, karena memberikan kontribusi signifikan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata enam persen per tahun dalam lima tahun mendatang. Pada tahun 2022, industri manufaktur masih menyumbang porsi terbesar pada Produk Domestik Bruto (PDB) dengan persentase 18,34%.

Namun, industri manufaktur juga menghadapi berbagai tantangan seperti ketidakpastian pasar, tren inovasi teknologi, kondisi lingkungan yang dinamis, persaingan global, dan perubahan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, pengembangan kompleksitas menjadi solusi untuk mewujudkan konsep human-less process.

Human-less process bertujuan untuk mengurangi keterlibatan manusia, terutama dalam penentuan biaya produk di tahap awal desain. Secara tradisional, estimasi biaya produk didasarkan pada volume, berat, dan material dari desain tersebut, yang dapat mempengaruhi biaya produksi. AM hadir sebagai teknologi yang memberikan inovasi signifikan dalam produksi barang dengan tingkat kerumitan yang beragam, termasuk dalam industri otomotif, kedirgantaraan, dan konstruksi.

Selain itu, perhatian penting juga diberikan pada pemisahan (dissasembly) dan daur ulang (recycle) dalam proses desain, serta aspek lingkungan, daur ulang, dan siklus hidup produk. Keberlanjutan (sustainability) dalam industri manufaktur menjadi fokus penelitian untuk menghadirkan praktik-produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Samsung Inovasi Berkelanjutan dengan Galaxy Z Flip 5 dan Z Fold 5!

Penelitian yang dilakukan di Fakultas Teknik UI ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi perkembangan industri manufaktur di masa depan. Pada tanggal 27 Juli, Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, mengukuhkan Hendri Dwi Saptioratri Budiono sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kompleksitas Produk Manufaktur di Fakultas Teknik UI. Hal ini menandai pentingnya penelitian dan pengembangan dalam mencapai tujuan industri manufaktur yang efisien, inovatif, dan berkelanjutan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan