JABAR EKSPRES – Surah Al Baqarah merupakan salah satu surat dalam Al Quran yang sangat istimewa. Saking istimewanya, ada beberapa ayat dalam surah tersebut yang dianjurkan untuk dibaca sebelum tidur malam.
Beberapa ayat dalam surah Al Baqarah tersebut adalah ayat ke 255 yang merupakan ayat kursi dan dua ayat terakhir yakni 285 dan 286. Keistimewaan ayat kursi sudah banyak yang tahu, yakni sebagai senjata paling ampuh untuk mengusir Jin atau setan.
Sedangkan dua ayat terakhir Surah Al Baqarah juga tak kalah istimewanya, sehingga setiap orang yang membacanya sebelum tidur akan mendapatkan banyak manfaat dan keutamaan yang tidak disangka-sangka.
Karenanya sebaiknya hafalkan dua ayat tersebut, sehingga mau tidur dimanapun kamu sudah tidak perlu khawatir lagi, karena selalu dalam penjagaan Allah.
Baca juga : Contoh Ceramah! Kultum Materi Keutamaan Surat Al-Baqarah
Berikut bacaam surah Al Baqarah ayah 285 dan 286 :
Al Baqarah ayat 285:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr.
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat (kami) kembali.”
Bacaan surat Al Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn.
