JABAR EKSPRES – Kabar heboh datang dari Singapura, di mana Komisi Pemberantasan Korupsi (CPIB) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap miliarder terkenal, Ong Beng Seng, yang diduga terlibat dalam kasus yang melibatkan Menteri Transportasi, S Iswaran.
Ong Beng Seng dikenal sebagai pemilik grup hotel bintang lima di Singapura dan pendiri Hotel Properties Limited (HPL). Meskipun belum ada dakwaan resmi, HPL mengklaim bahwa Ong akan bersikap kooperatif selama proses penyelidikan.
Saat ini, Ong masih berada di luar negeri, namun ia berencana untuk menyerahkan paspornya kepada CPIB begitu tiba di Singapura. Selain itu, Ong juga telah memberikan jaminan sebesar US$100 ribu sebagai bentuk kerja sama.
Baca Juga: China Mengumumkan Dukungan Maksimal Terhadap Negosiasi Kode Etik Laut China Selatan
HPL menyatakan bahwa Ong telah memberikan semua informasi yang diminta oleh CPIB, meskipun detailnya belum diungkapkan. Meski terlibat dalam kasus ini, Ong masih akan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai direktur pelaksana di HPL. Namun, perusahaan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mengevaluasi situasi Ong.
Sebelum surat penangkapan dikeluarkan, Ong Beng Seng terlihat meninggalkan markas CPIB pada hari Rabu. Pemanggilan ini terjadi setelah CPIB mengumumkan bahwa Menteri Transportasi, S Iswaran, juga terkait dalam kasus ini.
Ong Beng Seng adalah seorang pengusaha perhotelan ternama di Singapura dan Asia. HPL, sebagai perusahaan induknya, memiliki hotel-hotel ternama seperti Four Seasons Hotel and Resorts, Intercontinental Hotels, dan Marriott International di Singapura serta beberapa negara lainnya.
Baca Juga: Korea Utara Meluncurkan Samtaesong 8: Apa yang Membuatnya Lebih Hebat dari Samsung Galaxy?
Singapura sebagai negara dengan reputasi yang bersih juga terguncang dengan kasus ini. Perdana Menteri Lee Hsien Loong telah memerintahkan Iswaran untuk mengambil cuti selama proses penyelidikan berlangsung. Iswaran juga dilarang meninggalkan Singapura selama periode ini.
Dalam kasus dugaan korupsi ini, Singapura menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi, meskipun negara ini telah dikenal memiliki indeks persepsi korupsi yang rendah menurut Transparency International. Semoga proses penyelidikan ini dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.