JABAR EKSPRES – 963 bungkus rokok ilegal (19.260 batang) atau tanpa pita cukai diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Bea Cukai dari 5 warung di Kota Cimahi.
Kepala Seksi Lidik dan Sidik Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Karsa Hudan Wiradiharja mengungkapkan bahwa kerugian yang diterima oleh negara atas kasus ini mencapai Rp13 juta.
“Perkiraan kerugiannya hari hasil operasi gabungan kemarin sekitar Rp 13 juta kalau dihitung-hitung dari nilai pajak cukainya,” ungkap Karsa Hudan Wiradiharja.
BACA JUGA: Unik! Prosesi Perpisahan, Personel Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi Disemprot Mobil Pemadam
Dia mengakui, rokok ilegal masih merajalela di Kota Cimahi. Para pedagang nekat menjual rokok ilegal tersebut dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan rokok yang legal (telah memiliki pita cukai).
Walaupun telah ada peraturan yang melarang rokok ilegal dalam UU No. 39 tahun 2007 perubahan atas UU No. 11 tahun 1995 tentang Cukai, fakta di lapangan masih banyak mencerminkan tentang pelanggaran aturan ini.
Hal ini diketahui setelah penindakan yang dilakukan oleh Satpol PP bersama Bea Cukai dan petugas gabungan lainnya. Rata-rata, rokok ilegal tersebut dijual di kedai kelontong.
BACA JUGA: Ranting Emas, Strategi Pemkot Cimahi dalam Menekan Angka Stunting dengan Kolaborasi Pentahelix
“Buktinya kan hari ini masih ada yang jual rokok ilegal. Mereka itu menjualnya ada yang secara terang-terangan ada yang sembunyi-sembunyi. Pembelinya juga banyak karena harganya murah,” jelasnya.
Meski begitu, peredaran rokok ilegal di Kota Cimahi mengalami penurunan setelah penindakan dilakukan.
Menurutnya, Kota Cimahi merupakan salah satu tempat peredaran barang ini. Untuk produksinya, berada di luar daerah. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap peredaran rokok ilegal tersebut.
“Untuk pemasoknya kami bersama Bea Cukai akan melakukan penelusuran. Kami bersama Bea Cukai dan petugas gabungan akan terus melakukan pemberantasan,” tegasnya. (Fizh)
