Karena Hal ini, Tol Cisumdawu Menjadi Tol Unik di Indonesia!

Jabar Ekspres – Rapat persiapan terkait rencana peresmian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sudah dilaksanakan.

Info terbaru seputar peresmian Tol Cisumdawu yang akan dilakukan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Selasa, 11, Juli 2023.

Jalan tol ini terdiri dari 6 seksi dan terletak di desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Seksi II dari jalan tol ini menghubungkan Rancakalong dengan Sumedang.

BACA JUGA: WNA Sebut Disdukcapil Kabupaten Sumedang Seperti Pelayanan Publik di Eropa!

Jalan tol ini akan terhubung dengan jalan tol akses Bandara Kertajati, sehingga akan memudahkan dalam menghemat waktu perjalanan. Waktu tempuh dari Bandung yang sebelumnya sekitar 3 jam, akan berkurang menjadi hanya 1 jam.

Perlu diketahui bahwa progres pembangunan Jalan Tol ini secara keseluruhan sudah mencapai 100 persen dan siap untuk dilintasi oleh kendaraan.

Jalan Tol Cisumdawu membentang sepanjang 62 kilometer. Dengan jarak yang demikian, perjalanan dari Cileunyi ke Dawuan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 1 jam dengan kecepatan rata-rata sekitar 80 kilometer per jam.

Tol Cisumdawu menjadi salah satu tol unik yang ada di Indonesia, hal itu dikarenakan Tol Cisumdawu memiliki terowongan kembar.

Terowongan Tol Cisumdawu merupakan terowongan jalan tol terpanjang di Indonesia. Yang membuatnya unik adalah bahwa terowongan ini adalah yang pertama dalam jalan tol yang dibangun dengan menembus bukit.

Terowongan ini membutuhkan waktu pembangunan selama 1,5 tahun dan memiliki panjang 472 meter dengan lebar 14 meter.

BACA JUGA: Aksi Jambret di Kabupaten Sumedang Memakan Banyak Korban!

Dalam pembangunannya, terowongan ini menerapkan metode konstruksi inovatif yang dikenal sebagai Metode Terowongan Austria Baru (New Austrian Tunneling Method/NATM). Metode ini digunakan untuk memperkuat tanah sebelum dilakukan penggalian terowongan.

Penggalian terowongan ini menggunakan metode three-bench steven-step, yang merupakan metode yang dapat menjaga kestabilan permukaan terowongan tanpa memerlukan penyangga tambahan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan