JABAR EKSPRES – Hari ini, terjadi gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,4 di Samudra Hindia yang menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.
Data sementara dari BNPB menunjukkan bahwa terdapat 8 unit rumah warga yang mengalami kerusakan ringan di kabupaten tersebut, serta 1 unit fasilitas pendidikan. Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY mencatat bahwa dampak gempa ini meliputi 15 unit rumah rusak, 1 fasilitas pemerintah, 1 fasilitas kesehatan, dan 2 fasilitas pendidikan. Dampak tersebut tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo.
Baca Juga: Perjalanan Kereta Api di Yogyakarta Terhenti Sesaat Pasca Gempa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya 5 kali gempa susulan hingga saat ini, dengan magnitude terbesar mencapai M 4,5. BMKG juga menyatakan bahwa gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang dipicu oleh aktivitas gempa subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Warga di beberapa wilayah merasakan guncangan kuat akibat gempa ini. Guncangan dengan intensitas kuat dirasakan oleh warga Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul di DIY. Di Provinsi Jawa Tengah, hampir seluruh wilayah juga merasakan guncangan gempa tersebut.
Dalam hal parameter BMKG, gempa ini memiliki pusat di 86 km barat daya Bantul, DIY, dengan kedalaman 25 km. BMKG menyatakan bahwa pusat gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga menggunakan skala MMI (Modified Mercally Intensity) untuk mengidentifikasi intensitas guncangan. Wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, dan Ponorogo dilaporkan mengalami guncangan pada tingkat IV MMI, sementara Kediri pada tingkat III-IV MMI, dan Mojokerto pada tingkat III MMI. Semakin tinggi tingkat MMI, semakin besar dampak yang dirasakan.
BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi gempa susulan. Mereka juga menyarankan agar struktur bangunan rumah diperiksa kekokohannya sebelum kembali masuk ke dalam rumah setelah gempa. Warga juga diimbau untuk mempersiapkan tas siaga bencana dan evakuasi ke tempat aman jika diperlukan. BNPB juga memperingatkan agar masyarakat tidak terpancing oleh informasi palsu atau hoaks terkait gempa bumi ini.