JABAR EKSPRES – PT PLN (Persero) telah memastikan bahwa layanan dan pasokan listrik nasional akan tetap aman selama perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, sehingga diharapkan tidak akan terjadi pemadaman atau gangguan lainnya.
PLN menyatakan bahwa beban puncak listrik nasional selama Idul Adha mencapai 35,7 gigawatt (GW), sementara daya mampu pasokan mencapai 44,5 GW, sehingga terdapat cadangan sebesar 8,8 GW.
Dalam keterangan resmi di Jakarta pada hari Kamis, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa kapasitas kelistrikan nasional saat ini berada dalam kondisi aman, terjaga, dan prima.
Selama periode cuti bersama Idul Adha, PLN memastikan tidak akan ada kegiatan pemeliharaan agar pasokan listrik tetap terjamin.
Darmawan menyatakan, “Kami ingin menegaskan bahwa sistem kelistrikan dalam keadaan terjaga dan aman secara nasional, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan nyaman dan berkumpul bersama keluarga.”
PLN juga menjamin bahwa pasokan listrik yang handal dan aman didukung oleh pasokan energi primer yang terjamin. Secara keseluruhan, pasokan energi primer saat ini berada di atas angka yang aman di setiap pembangkit PLN.
Untuk pasokan batu bara ke pembangkit selama perayaan Idul Adha 1444 Hijriah, keadaannya aman, dengan rata-rata hari operasi pembangkit (HOP) mencapai 28 hari.
Darmawan menjelaskan bahwa rata-rata HOP pembangkit di wilayah Jawa, Madura, dan Bali adalah 25,7 hari, sementara di Sumatera dan Kalimantan mencapai 25,1 hari. Di Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua, HOP dapat mencapai 33 hari.
PLN juga memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) aman untuk pembangkit. Saat ini, stok BBM di pembangkit PLN mencapai 289,9 ribu kiloliter (KL), sementara stok gas mencapai 34.304 British thermal unit (BBTU).
Darmawan mengatakan, “Kami telah dan terus memastikan bahwa seluruh proses bisnis berjalan dengan baik. Semua unit, subholding, dan anak perusahaan bekerja keras untuk menjaga kehandalan pasokan listrik, sehingga masyarakat dapat merayakan libur Idul Adha 1444 Hijriah dengan nyaman.”
PLN juga telah menurunkan 82 ribu personel yang siap siaga 24 jam untuk menjaga kehandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia. Personel tersebut dilengkapi dengan peralatan dan armada pendukung, termasuk 1.500 unit genset, 560 unit uninterruptible power supply (UPS), 925 unit gardu bergerak (UGB), 16 trafo mobile, 260 crane, 3.300 mobil, 3.400 motor, dan peralatan lainnya.