JABAR EKSPRES – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang disebut-sebut memiliki hubungan dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Ahmad Mushadeq.
Dugaan adanya hubungan antara Panji Gumilang dan pimpinan Gafatar, Ahmad Mushadeq sempat diungkap oleh mantan pengurus Ponpes Al Zaytun, Ken Setiawan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa Gafatar merupakan cikal bakal NII.
Baca Juga:Pengamat Politik: Cak Imin Dinilai Bisa Jadi Cawapres Kuat bagi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024Ridwan Kamil Angkat Bicara Soal Penyelesaian Polemik Ponpes Al Zaytun, Gubernur Jabar: Langkah Pemerintah Akan Diumumkan Mahfud MD
Adapun Gafatar muncul, lanjutnya, setelah dua tokoh NII pecah kongsi yakni Panji Gumilang dan Ahmad Mushadeq.
” Proses terbentuknya ormas Gafatar dimulai dari pecahnya antara Ahmad Musadeq dengan Panji Gumilang.
Keduanya adalah anggota NII,” kata Tjahjo Kumolo kepada awak media, dikutip JabarEkspres.com pada Senin, 26 Juni 2023.
Hal tersebut diungkap Mendagri pada saat di Jakarta, Rabu, 13 Januari 2015 lalu.
Mantan pengurus Ponpes Al Zaytun, Ken Setiawan pun kemudian sempat membeberkam fakta lainnya soal Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq.
Menurut keterangannya, Panji Gumilang dan Ahmad Mushadeq merupakan pengikut pendiri gerakan NII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Namun, kata Ken Setiawan, keduanya tidak sejalan meskipun satu aliran.
Sehingga, Panji Gumilang dan Ahmad Mushadeq pecah kongsi dan memilih jalan masing-masing.
Seperti diketahui bahwa kemunculan sosok Ahmad Mushadeq sempat menghebohkan publik.
Baca Juga:Polemik Ponpes Al Zaytun Dilimpahkan ke Pemerintah Pusat, Ridwan Kamil Tegaskan Pemprov Jabar Akan Fokus pada Hal IniPemerintah Sikapi Polemik Ponpes Al Zaytun, Mahfud MD Ungkap 3 Langkah Ini
Lantaran ia membentuk Al Qiyadah Al Islamiyah, lalu berubah menjadi Komunitas Millah Abraham, dan terakhir Gafatar.
Pada tahun 2006 lalu, Ahmad Musadeq mengaku sebagai Nabi, hal ini semakin membuat publik geram dan resah.
Pada Mei 2016, Ahmad Mushadeq dan pimpinan Gafatar lainnya ditangkap polisi akibat tindakannya tersebut.
Mereka pun diketahui bukan hanya melakukan penistaan agama, tapi juga berencana makar
