Kadis di Jabar Dilarang Beli Kendaraan Dinas, Ridwan Kamil: Semuanya Bentuknya Sewa!

JABAR EKSPRES Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah melarang pembelian mobil Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar di tahun 2023.

Emil sapaan akrabnya mengatakan, kendaraan mobil Dinas tersebut nantinya akan berbentuk sewa. Bahkan sewanya juga, ia menyebut harus berbentuk kendaraan berbasis listrik.

“Jadi mulai tahun ini saya melarang ada pembelian mobil dinas, semuanya bentuknya sewa, dan sewanya wajib mobil listrik,” ujar Emil sapaan akrabnya dI Bandung belum lama ini.

BACA JUGA:  Sudah Dijual di Pasar Indonesia, Vivo Y36 5G Hadir dengan Performa Jagoan di Kelasnya!

Emil menambahkan, alasan tersebut dilakukan karena Provinsi Jabar kini telah memiliki Peraturan Daerah (Pemda) tentang Transisi Energi. Maka dari itu, pengunaan kendaraan listrik menjadi langkah yang utama.

“Semua ini harus jadi kepedulian bersama karena dunia ini, semakin lama semakin panas, air laut makin meningkat, tanah daratan makin tergerus, bencana iklim seperti heatwave juga sudah mulai hadir. Mudah-mudahan jangan telat, dengan kita bersama-sama untuk mempromosikan gaya hidup menuju respon terhadap krisis pemanasan global ini,” ucapnya.

Selain itu, kewajiban sewa kendaraan dinas berbasis listrik ini juga Emil mengungkapkan berdasarkan catatan Badan Pengawas Keuangan (BPK), pembelian kendaraan dinas selalu mengalami depresiasi.

“Jadi kalau beli mobil (Dinas) sudah kita hitung nilai mobil mengalami depresiasi, dan dalam catatan bpk sering kali tiba-tiba mobilnya hilang, oleh pejabat-pejabat, jadi susah nariknya lagi,” ungkapnya.

“Tapi kalau sewa, kan dikembalikan. Dan kalau rusak ya dikembalikan dan diganti dengan mobil baru. Jadi menghemat anggaran, menyelesaikan potensi aset yang sering hilang, dan ramah lingkungan hemat energi dan lain-lain,” sambungnya.

Emil menuturkan bahwa peralihan tersebut akan selalu berproses, bahkan target di 2050, Provinsi Jabar berjanji kepada dunia untuk Net Zero.

“Dii rentang itu kita target hidup dengan teknologi ramah lingkungan bisa tercapai, jadi akan selalu berpros, jangan khawatir dengan SPKLU nya (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), memang kalau merek-merek yang formal, mereka punya koversi nyolok di rumah bisa, kalau bikinan modif individu masih banyak terkendala. Jadi kita gabung dengan memperbanyak SPKLU dengan konversi bisa nyolok dimana saja,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan