Sepanjang Tahun 2024, Kota Bandung Penyumbang Kasus DBD Tertinggi

JABAR EKSPRES — Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, minggu ke-17 tahun 2024, Kota Bandung menjadi penyumbang paling banyak dari sebaran kasus demam berdarah dengue (DBD). Tercatat ada 88.583 kasus sepanjang tahun ini.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung merincikan, sepanjang Januari hingga minggu ketiga April 2024. Angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) capai 3.468 kasus. Angka ini membuat Kota Bandung menjadi juara dalam kasus DBD terbanyak di Indonesia tahun 2024.

Kendati demikian, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani memastikan bahwa pasien DBD saat ini berangsur sembuh.

BACA JUGA: Monev di Bandung, Keaktifan Peserta JKN di Jabar Dinilai Masih Rendah

“Sekarang data DBD sampai minggu ketiga April 2024, terkonfirmasi sebanyak 3.468 kasus, mayoritas sudah sembuh sejumlah 3.351 kasus,” ungkap Ira saat dikonfirmasi, Kamis (2/5).

Dirinya menambahkan, sementara ini kasus aktif DBD menyisakan 103 kasus. Namun kondisi itu dinilai tidak terlalu berdampak pada angka kematian. Menurutnya, angka kematian justru mengalami penambahan.

Dia menuturkan, kasus kematian akibat DBD tersebut yang semula mencapai 11 kasus, hingga minggu ketiga bulan April pihaknya mencatat, ada sebanyak 14 kasus kematian akibat DBD.

Sementara itu, dirinya mengaku, teknologi penanganan DBD melalui Wolbachia memang belum berjalan secara optimal. Hal ini berhubungan dengan penyebaran bibit nyamuk Wolbachia yang belum menyeluruh.

“Implementasi wolbachia itu baru 1 dari 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, rencananya membutuhkan 6 bulan implementasi. Dengan 12 kali penitipan ember yang berisi telur nyamuk Aedes Aegypti berwolbachia dan diganti per 2 minggu,” jelasnya.

“Itu baru selesai 26 April lalu, sehingga penyebaran nyamuk masih berproses. Sekali menitipkan harusnya ada 308 ember yang disebar, tapi yang berhasil dititipkan hanya 33%,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan