JABAR EKSPRES – Serangan mendadak tentara bayaran Wagner Group ke ibu kota Rusia, Moskow, mengundang perhatian terhadap keberadaan Putin. Sebelumnya, Wagner Group telah menjadi kekuatan andalan Putin dalam membantu invasi Rusia ke Ukraina.
Berbagai laporan mengindikasikan bahwa pesawat kepresidenan Putin lepas landas dari Bandara Vnukovo, Moskow, pada Sabtu sekitar pukul 14.16 waktu setempat dan menuju arah barat laut.
Berdasarkan data dari FlightRadar, pesawat kepresidenan Rusia dengan nomor Il-96-300PU terdeteksi berada di wilayah Tver, sekitar 177 kilometer dari Moskow dan kediaman Putin, sebelum hilang dari radar.
Meski begitu, belum ada informasi resmi apakah Putin berada di pesawat kepresidenan tersebut. Juru bicara kepresidenan, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Putin sedang “bekerja di Kremlin” kepada kantor berita Rusia TASS.
Sementara itu, media online Ukraina, Ukrainska Pravda, melaporkan bahwa Putin diduga telah meninggalkan Moskow dan berusaha menuju Valdai di Novgorod, barat laut Moskow.
Dalam perkembangan terkait, The Insider, sebuah media investigasi Rusia, melaporkan bahwa sebuah pesawat militer khusus juga lepas landas dari Moskow dan mendarat di St. Petersburg sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Prigozhin Pimpinan Wagner vs Rusia
Beberapa pejabat Rusia juga dikabarkan melarikan diri dari Moskow menggunakan jet pribadi mereka pada saat yang sama.
Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengirimkan pasukannya ke Moskow dengan tujuan menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Prigozhin mengklaim telah berhasil menguasai fasilitas militer dan bandara di Rostov-on-Don, Rusia, pada Sabtu pukul 07.30 waktu setempat.
“Ini bukan kudeta militer, tapi aksi untuk mencari keadilan,” ungkap Prigozhin seperti yang dilaporkan oleh Associated Press.
Namun, Prigozhin menyatakan bahwa pasukan bayarannya ditarik mundur untuk menghindari pertumpahan darah di Moskow.
“Kami menarik pasukan kami dan kembali ke kamp lapangan,” kata Prigozhin pada Sabtu waktu setempat, dilansir AFP.
“[Kami] memahami pentingnya momen ini dan tidak ingin melihat darah Rusia tercurah,” tambahnya.
Putin sendiri menyebut pemberontakan oleh Wagner Group sebagai “ancaman yang membahayakan” Rusia dan menyerukan persatuan dalam negeri.