Kulon Progo Penuhi Permintaan 4 Ribu Hewan Kurban dari Muslim Singapura

JABAR EKSPRES – Gak disangka-sangka, warga muslim di Singapura ternyata udah memesan sekitar 4 ribu hingga 6 ribu ekor kambing dan domba setiap momen Iduladha selama beberapa tahun terakhir.

Kabarnya, mereka mengandalkan peternak lokal di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk memenuhi kebutuhan kurban mereka.

Bocoran ini diungkapkan oleh Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan yang juga mantan Penjabat Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana. Tri mengungkapkan informasi menarik ini di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta pada Jumat (23/6).

“Setiap tahun minimal 4 ribu ekor, rekor tertinggi 6 ribu ekor,” ungkap Tri dengan antusias.

Melansir dari berbagai sumber Menurut Tri, warga Singapura tersebut memesan ribuan hewan kurban dari Rajendra Farm yang berlokasi di daerah Trahu, Ngargosari, Samigaluh, yang tak lain adalah milik orang asli Kulon Progo.

“Nah, Rajendra Farm ini punya orang Kulon Progo, pensiunan,” tambah Tri.

Yang menarik adalah, ternyata hewan-hewan kurban ini nggak langsung dikirim ke Singapura. Tapi, mereka disembelih saat hari raya Iduladha dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat Kulon Progo dan sekitarnya.

“Proses penyembelihan hewannya itu di-video. Jadi hewan kurban ini diberi nama sohibul kurban, kemudian dipotong, dan videonya dikirimkan ke muslim Singapura,” jelas Tri.

Hal menarik lainnya adalah, hubungan antara Rajendra Farm dan para pembeli di Singapura ini nggak melibatkan kontrak formal. Menurut Tri, pemesanan hewan kurban dilakukan secara perorangan.

Jumlah pemesanan yang mencapai ribuan ekor setiap tahunnya ini, menurut Tri, terjadi berkat mulut ke mulut saja.

“Nggak ada kaitannya dengan Pemerintah Singapura. Ini antar individu aja, bisa sampai 6 ribu ekor gara-gara informasi tersebar dari mulut ke mulut. Di sana juga ada kelompok muslim, ada kelompok pengajian A, pengajian B,” terang Tri.

Baca Juga: Krisis Iklim Menyebabkan Meningkatnya Resiko Penyakit DBD dan Chikungunya di Eropa

Tri mengungkapkan bahwa hubungan antara Rajendra Farm dan pembeli di Singapura sudah berjalan selama lima sampai enam tahun terakhir. Namun, untuk merintis dan membesarkan usaha ini, pemiliknya butuh waktu sekitar 15 tahun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan