Kulon Progo Penuhi Permintaan 4 Ribu Hewan Kurban dari Muslim Singapura

Tri juga menambahkan bahwa kebutuhan kambing dan domba untuk warga Singapura ini sebagian besar dipenuhi oleh Kulon Progo. Sedangkan sebagian kecilnya diambil dari daerah tetangga, yaitu Magelang, Jawa Tengah.

“Sisanya sedikit dari Magelang,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto, menyatakan bahwa kebutuhan hewan kurban di wilayah DIY untuk tahun ini tercukupi dengan baik.

Berdasarkan data dari DPKP DIY, populasi sapi potong di wilayah tersebut mencapai 26 ribu ekor, sementara kambing mencapai 27 ribu ekor, dan domba sebanyak 19 ribu ekor.

Dalam perkiraan kebutuhan untuk kurban, jumlah sapi yang dibutuhkan mencapai 25.970 ekor, kambing sebanyak 23.099 ekor, dan domba sebanyak 26.900 ekor.

Sugeng optimis bahwa kekurangan domba dapat teratasi dengan adanya kelebihan pada jumlah kambing. Jadi, jika dikonversi, kekurangan hewan kurban, terutama domba, tidak lebih dari tiga ribu ekor.

“Mungkin kekurangannya akan terpenuhi dengan adanya kelebihan pada jumlah kambing. Jadi, secara keseluruhan, kekurangannya tidak lebih dari tiga ribu ekor,” jelas Sugeng.

Dengan ketersediaan hewan kurban yang mencukupi di wilayah DIY, ditambah dengan kolaborasi antara peternak lokal di Kulon Progo dan pembeli dari Singapura, tercipta sebuah hubungan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Ini juga menjadi bukti bahwa usaha peternakan lokal dapat memenuhi permintaan yang signifikan dari luar negeri.

Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan memberikan manfaat ekonomi yang baik bagi peternak lokal di Kulon Progo serta memperkuat hubungan antara masyarakat Muslim di Singapura dengan peternak Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan