Pastikan Hewan Kurban Sehat Jelang Idul Adha, Ratusan Satgas Dilepas DKPP

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kerahkan 283 satgas yang terdiri dari 120 petugas antemortem (sebelum pemotongan) dan 163 petugas postmortem (setelah pemotongan), sebagai upaya memastikan hewan kurban sehat jelang Hari Raya Idul Adha.

Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, tim satgas Pemeriksaan Hewan Kurban antemortem akan bekerja sejak hari ini, hingga H-1 Idul Adha.

“Jadi hari ini kita secara resmi sudah di apa ada pelepasan tim pemeriksa hewan kurban ya pas antemortem dan postmortem dan kita nanti tim akan diterjunkan ke lapangan khususnya ke para pedagang hewan kurban itu yang ada di wilayah Kota Bandung” ujar Gin Gin, Senin 19 Juni 2023.

BACA JUGA: Plh Wali Kota Bandung Minta Akselerasi Kinerja dan Realisasi Program Guna Optimalkan Pelayanan

Gin Gin mengungkapkan, pihaknya menyediakan aplikasi e-Selamat (Sehat Layak Makin Tenang) sebagai upaya memudahkan masyarakat dalam melakukan pengecekan terhadap hewan kurban yang sehat.

“Kalung sehat kita sediakan lebih dari 25.000 buah. Semua orang bisa unduh aplikasi tersebut termasuk masyarakat. Nanti ada keterangan jenis hewan, berat, usia, keterangan sehatnya juga. Setiap hewan yang sudah lolos uji akan diberikan kalung sehat lewat aplikasi e-selamat,” ungkapnya.

Sedangkan untuk petugas postmortem, akan bekerja pada hari H hingga H+3 Hari Raya Idul Adha. Dirinya menjelaskan, Tahun ini diprediksi jumlah hewan kurban mengalami kenaikan sebanyak 20-30 persen. Hal ini disebabkan karena ekonomi masyarakat yang berangsur membaik.

“Tahun lalu sekitar 13.600 ekor. Tahun ini kita prediksi bisa potong sampai 15.000-16.000 ekor. Ini sudah total semua ya sapi, domba, dan kambing. Tahun lalu domba sekitar 10.000-an, sapi sekitar 3.000-an,” katanya.

BACA JUGA: Demi Menjaga Kemolekan Kota Bandung, Puluhan Kilometer Kabel Udara Ditertibkan

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, perlu ada sinergitas antara pemerintah dan level RT/RW ditiap kewilayahan, terkait koordinasi hewan kurban mendatang.

“Ada 1.569 RW di Kota Bandung. Di setiap RW ada kegiatan potong hewan kurban. Dengan jumlah SDM terbatas, idealnya kita bisa tetap mendapatkan hasil maksimal termasuk pengawasan hewan yang masuk ke kota Bandung,” ungkap Ema.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan