Pekerjaan Manusia Terancam oleh AI: Lebih dari 85 Juta Pekerjaan Akan Digantikan pada 2025!

JABAR EKSPRES – Menurut laporan terbaru dari World Economic Forum, masa depan pekerjaan manusia mungkin terancam oleh perkembangan robot, otomatisasi, dan kecerdasan buatan (AI). Data mengejutkan mengungkapkan bahwa sebanyak 85 juta pekerjaan diperkirakan akan digantikan oleh AI pada tahun 2025. Sepertinya ancaman AI benar-benar nyata!

Dalam sebuah diskusi live streaming yang berjudul “Bersekutu dengan AI”, Hilman Pardede, seorang peneliti di Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Cyber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berbagi pandangannya tentang masalah ini. Dia menjelaskan bahwa AI memiliki kemampuan khusus untuk menyelesaikan tugas tertentu dengan lebih baik atau bahkan melebihi kemampuan manusia.

Menurut Hilman, para pengusaha melihat perkembangan ini sebagai peluang. Jika mesin dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik daripada manusia, mengapa tidak memanfaatkannya? Tentu saja, keputusan ini akan dipertimbangkan berdasarkan biaya operasional dan keuntungan yang dapat diperoleh.

“Pengusaha sulit untuk tidak menggunakan AI jika penerapannya lebih menguntungkan secara finansial. Mereka akan memilih menggantikan beberapa pekerjaan manusia dengan AI,” ungkap Hilman.

BACA JUGA: Butuh Software ERP Untuk Bisnis Anda? Coba Berbagai Rekomendasi Software ERP Berikut Ini

Beberapa perusahaan sudah mulai mengambil langkah tersebut tanpa disadari oleh banyak orang. AI sudah hadir dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebagai contoh, beberapa perusahaan telah menggantikan layanan pelanggan dengan chatbot AI yang dilatih untuk merespons dan berinteraksi dengan pengguna sebaik mungkin, menyerupai percakapan antarmanusia.

Dengan perkembangan ini, terlihat bahwa AI memang telah menjadi ancaman yang nyata bagi pekerjaan manusia. Namun, dalam menghadapinya, penting bagi kita untuk memahami manfaat dan konsekuensi penggunaan AI dengan bijak.

Hilman Pardede memberikan pemahamannya tentang peran AI dalam mengubah dunia kerja. Menurutnya, perkembangan deep learning dalam AI sangat tergantung pada data yang tersedia. Di era big data saat ini, kita semua aktif menghasilkan dan membagikan data melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan YouTube. Perusahaan-perusahaan besar menggunakan data ini untuk melatih sistem AI mereka. Seiring berjalannya waktu, AI semakin cerdas dan kemampuannya semakin baik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan