Gawai jadi Faktor Munculnya Perilaku Menyimpang, PLH Minta Tingkatkan Pengawasan pada Siswa

JABAR EKSPRES – Kasus perundungan yang terjadi pada anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Cicendo, Kota Bandung seakan menguak fakta. Bahwa sejati, perilaku bullying masih terjadi di kalangan remaja.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengingatkan, dalam hal ini perlu adanya perhatian pada tingkat guru ataupun orang tua siswa terkait pengawasan perilaku.

Sebab, pengawasan ketat dari guru maupun orang tua dapat menurunkan tingkat perilaku negatif pada siswa, contohnya dari segi penggunaan gawai. Menurutnya, faktor seseorang melakukan perilaku bullying diawali oleh penggunaan gadget yang tidak sesuai peruntukannya.

Baca Juga: Kekhawatiran Sekolah Swasta, Pada PPDB 2023 yang Masih Sepi!

“Saya tidak berkesimpulan perundungan terjadi seutuhnya karena (kehadiran) gadget. Tetapi sedikit banyaknya perundungan terjadi karena tidak bijak menggunakan gadget,” kata Ema, 14 Juni 2023

Ema mengatakan, sebaiknya penggunaan gawai dilingkup sekolahan, disesuaikan berdasarkan fungsinya. Hal ini berkesesuaian bahwa gadget diperuntukan sebagai alat komunikasi.

“Untuk berkomunikasi, misalnya dengan ibu atau bapaknya, memberi kabar akan dijemput pukul berapa, atau menanyakan kondisi kesehatan. Sesuai fungsi alat komunikasi itu saja,” tambahnya.

Maka dari itu, dirinya meminta agar pihak sekolah bisa mengurangi penggunaan gawai oleh siswa di jam pelajaran. Hal ini untuk meminimalisir tingkah perilaku negatif, pada tiap murid.

“Ini bukan arahan. Hanya memberi saran saja. Apakah itu dimungkinkan? Saya rasa rekan-rekan kepala sekolah ini yang bisa menjawab,” sebutnya.

Selain itu, Ema mengingatkan agar kedepan tidak ada lagi aksi perundungan yang terjadi dalam masa pengenalan lingkungan sekolah pada peserta didik baru. Tidak alasan yang bisa membenarkan terkait perilaku penyimpangan tersebut.

Baca Juga: SMPIT Al Fitrah Gelar Pelepasan Kelulusan Tahunan

“Kalau di institusi militer, misalnya, itu lain hal ya. Tetapi ini kan anak SD, anak SMP. Saya rasa tidak layak (diterapkan kekerasan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah),” ujarnya.

Ema menghimbau, agar guru Bimbingan Konseling (BK) bisa lebih aktif dalam memantau perilaku siswa. Hal ini sebagai langkah efektif, dalam mengurangi perilaku menyimpang pada siswa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan