Gunung Mayon Mengeluarkan Lahar dan Gas Sulfur, Ribuan Warga di Filipina Dievakuasi

JABAR EKSPRES – Salah satu gunung berapi aktif di Filipina, Gunung Mayon, mengeluarkan lahar dan gas sulfur pada Minggu (11/6). Hal tersebut membuat sekitar 13.000 penduduk di wilayah tenggara Filipina dievakuasi.

Philippine Institut of Volcanology and Seismology (Phivolcs), merekomendasikan kepada seluruh penduduk yang berjarak radius 6-kilometer dari Gunung Mayon untuk segera melakukan evakuasi karena bahaya longsor, bebatuan jatuh, dan fragmen balistik.

Sejak peringatan awal Gunung berapi Mayon meningkat ke angka 3 dari kemungkinan angka 5, Kamis (8/6) lalu, sekitar 88% penduduk yang tinggal di “zona bahaya” telah dievakuasi dan melakukan relokasi.

Phivolcs memperingatkan bahwa “erupsi yang berbahaya mungkin akan terjadi dalam beberapa minggu atau bahkan hari” setelah mendeteksi tingkat aktivitas yang cukup tinggi dari gunung berapi tersebut.

Menurut data dari Phivolcs, selama 24 jam, Gunung Mayon telah terekam sekitar 21 kali gempa vulkanik skala ringan, 260 kali bebatuan jatuh, juga lahar yang menjalar dari kawah gunung.

Lembaga tersebut juga mendeteksi tiga arus kerapatan piroklastik – panas, aliran abu yang bergerak cepat, gas panas, dan puing-puing yang mengalir deras menuruni lereng gunung berapi – dan sudah memperingatkan kemungkinan hujan abu pada bagian selatan Gunung Mayon.

Direktur Phivolcs Teresito Bacolcol mengatakan bahwa mereka memonitor situasi di gunung berapi dapat meningkat ke angka 4 jika terdapat peningkatan gempa vulkanik dan inflasi dari struktur gunung berapi.

Bacolcol mengatakan bahwa terjadi erupsi yang berlebihan pada Minggu (11/6) malam dengan lahar yang mengalir sejauh 500 meter dari puncak gunung.

“Lahar mengalir dengan lambat dan erupsi berlebihan biasanya tidak begitu mengancam dan memproduksi sedikit abu dan gas vulkanik dari erupsi yang eksplosif,” katanya kepada CNN Philippines, dikutip oleh Jabarespres.com, Senin (12/6).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan