Menengok Gedung Rumentang Siang

TIDAK pernah ada habisnya membicarakan geliat kesenian di Kota Bandung. Banyak sekali seniman dan gedung pertunjukan di Ibu Kota Jawa Barat ini. Gedung Rumentang Siang adalah saksi bisu atas lahirnya seniman-seniman ulung di kota yang pernah menjadi lautan api ini.

Saat itu, Gubernur Jawa Barat adalah seorang perwira TNI. Jabatannya adalah Letnan Jenderal. Gubernur itu bernama Solihin Gautama Purwanegara. Dialah sosok yang mengamanahkan Gedung Rumentang Siang kepada para budayawan sebagai ruang berkesenian.

Pemberian Amanah itu diberikan Solihin, menjelang jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat berakhir pada tahun 1975 silam.

“Jadi gedung kesenian ini penyerahaan dari yang terhormat bapak Gubernur Jawa Barat tatkala akan mengakhiri jabatannya, Dia menganugerahkan sebuah gedung kepada budayawan,” kata Muhammad Aim Salim (84) Pengurus Olah Tari dan Karawitan Saluyu Bandung, saat diwawancara Jabarekspres.id di Gedung Rumentang Siang, Rabu (7/6).

Mulanya, Gedung Rumentang Siang ini adalah Gedung Bioskop yang bernama Rivoli. Setelah budayawan Bandung membentuk panitia sembilan, baru lah Gedung Bioskop itu diubah menjadi gedung kesenian yang bernama Rumentang Siang.

“Nah kita membentuk panitia sembilan. Seniman budyawan membentuk panitia sembilan. Nah tahun ‘75 itu serentak kita mempersiapkan membentuk sebuah panitia pendirian gedung kesenian. Dan terbentuk lah Badan Pengelola Gedung Rumentas Siang,” kisahnya.

Sekarang untuk menggelar pertunjukan di Gedung Rumentang Siang dapat mengajukan peminjaman ke Kantor Dinas Parwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat. Namun dulu, tidak mudah untuk bisa berpentas di Gedung Rumentang Siang ini.

Adalah sebuah kebanggan bagi seniman-seniman Kota Bandung terdahulu ketika bisa tampil di Gedung Rumentang Siang ini. Pasalnya, saat itu untuk bisa berpanggung di gedung ini, perlu melewati tahap seleksi ketat yang diuji oleh seniman-seniman ulung Kota Bandung terlebih dulu.

“Tim seleksi untuk mengangkat kesenian yang ada di daerah untuk layak tampil di sini. Jadi tidak sembarang pagelaran,” ujarnya yang juga menjadi bagian dari tim seleksi pada waktu itu.

Ada banyak kegiatan kesenian yang diuji dalam tahapan seleksi ketika ingin tampil di Gedung Rumentang Siang pada masa itu. Mulai dari seni musik keroncong, teater, hingga sandiwara panggung. Pengujinya pun ahli-ahli dalam kesenian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan