Tak hanya dari hasil produksi pertanian dan perkebunan, dampak musim kemarau terhadap ekonomi juga bisa mempengaruhi harga produksi peternakan di Bandung Raya.
“Misalkan harga telur naik, itu memungkinkan juga karena bisa jadi akibat kenaikan harga pakannya,” imbuh Acu.
Meski diakui bahwa mobilitas ekonomi sudah bergerak, tetapi sisi produksinya masih belum bisa mengimbangi, sehingga potensi kenaikan harga tergolong besar dan efek dominonya inflasi menjadi ancaman.
“Maka perlu diantisipasi, efisiennya dengan menyiapkan cadangan komoditas pangan di wilayah Bandung Raya,” ucapnya.
Selain mengantisipasi dengan menyiapkan cadangan komoditas pangan, Acu menilai upaya penyediaan kebutuhan pokok masyarakat Bandung Raya bisa dilakukan pemerintah melalui import.
“Itu salah satu alternatifnya kita melakukan import, tapi import sendiri kadang-kadang tidak bisa dilakukan dengan cepat,” bebernya.
“Saya kira dalam kondisi terbatas, pemerintah punya hitungan bahwa import itu diperlukan untuk beberapa komoditas,” tambah Acu.
Seperti ketersediaan komoditas bawang merah, produksi di dalam negeri harganya tergolong melonjak, tapi untuk produksi di luar negeri seperti India dan Cina harganya tengah mengalami penurunan.
Itu menjadi salah satu alternatif penyediaan komoditas pangan melalui cara import untuk Bandung Raya.
Walaupun musim kemarau bisa sangat mempengaruhi perekonomian daerah, masyarakat tak perlu khawatir secara berlebihan.
“Saya harap adanya opsi, terkait import ini bisa jadi alternarif untuk dilakukan terhadap beberapa komoditas,” paparnya.
Acu menuturkan, supaya pemerintah tidak hanya melakukan perdebatan terkait stabilitas produksi, tetapi juga harus memantau dari sisi ketersediaan serta distribusi komoditas pangan.
“Kita tahu bahwa produksi beras kita itu surplus menurut data, tapi faktanya harga beras naik terus,” tuturnya.
Diketahui, surplus merupakan perbedaan selisih lebih antara pendapatan dan belanja untuk satu periode pelaporan.
“Kritik saya, pemerintah tidak melulu hanya melakukan pendekatan produksi, stabilitas produksi,” kata Acu.
“Tetapi melakukan juga pendekatan import, terhadap upaya menjaga dampak El Nino bagi ekonomi, terutama dari sisi inflasi khususnya di Bandung Raya,” pungkasnya. (bas)