JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Komisi C DPRD Kota Bandung turut merespon terkait sejumlah halte di Kota Bandung yang nampak usang dan tidak terawat. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ada kesalahan perencanan.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi, Jumat (2/6). Ia menguraikan, dalam menyusun program khususnya untuk pengelolaan sebuah kota tentunya harus ada perencanaan yang baik.
Agar kedepanya langkah yang dilakukan dapat tepat sasaran dan berjalan efisien. “Sekarang halte tidak terurus, berarti ada salah perencanaan,” jelasnya kepada Jabar Ekspres.
Salah satu penyebab sejumlah halte nampak kurang terawat atau beralih fungsi karena ada pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas. Hal inilah menjadi penting adanya perencanaan yang matang dan baik. Sehingga ada sinergi dari berbagai pihak.
Politikus PKS itu menambahkan, sejauh ini memang masih belum ada hearing dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung yang secara khusus membahas soal halte. “Melihat situasi yang seperti ini, maka akan diupayakan (untuk hearing),” tandasnya.
Dari pantauan Jabar Ekspres, halte Trans Metro Bandung (TMB) yang nampak tidak terawat itu ada di beberapa titik. Di antaranya di koridor 4 yang menyambungkan Terminal Antapani dan Terminal Leuwipanjang.
Di Jalan Sukabumi misalnya, kondisinya kotor dan tertutup rapat oleh besi. Selain itu halte yang terletak tidak jauh dari kantor DPRD Kota Bandung tersebut juga penuh coretan aksi vandalisme.
Pemandangan serupa juga nampak di Halte Samsudin di Jalan BKR. Halte itu kotor dan belakangnya penuh sampah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebenarnya sudah banyak mengkucurkan anggaran untuk operasional halte – halte tersebut sejak 2013. Berdasar data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung, lebih dari sepuluh paket proyek telah tuntas dilelang untuk operasional TMB.
Di antaranya pada 2013, Pengoperasian dan perawatan TMB koridor I dengan nilai Rp2,7 miliar. Pembangunan shelter TMB koridor II Rp1,1 miliar. Pembangunan shelter TMB koridor III Rp2,1 miliar.
Pada 2014, Pengoperasian dan perawatan TMB koridor I Rp2,5 miliar. Pengoperasian dan perawatan TMB koridor II Rp2,5 miliar. Jasa tenaga petugas tiket koridor II TMB Rp351,3 juta. Jasa tenaga petugas tiket koridor I TMB Rp640 juta. Dan Pembangunan Shelter TMB koridor IV Rp1 miliar.