JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis mempertegas komitmennya mewujudkan swasembada pangan melalui sinergi dengan generasi muda dan peningkatan infrastruktur pertanian. Hal ini disampaikan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Aksi Nyata Pemuda untuk Swasembada Pangan, Menuju Indonesia Emas 2045’ yang digelar Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Ciamis di Aula STIKes Muhammadiyah baru-baru ini.
Dalam paparannya, Bupati Herdiat menyebut Ciamis memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk mendukung kemandirian pangan. “Kita punya lumbung padi di beberapa wilayah, produksi ayam terbesar di Jabar dengan ribuan ton per hari, serta lahan subur penghasil sayuran di Panjalu, Panumbangan, dan Sukamandiri,” ujarnya.
Menurutnya, potensi ini belum tergarap optimal akibat keterbatasan akses dan minimnya minat investor di sektor pertanian. Ia mencontohkan, meski menjadi pemasok ayam hingga luar Jawa, Ciamis masih kesulitan menarik industri pengolahan pascapanen.
“Investor enggan masuk karena infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai. Ini jadi pekerjaan rumah kami,” tegas Herdiat.
Untuk itu, Pemkab akan fokus membangun jalan dan fasilitas pendukung distribusi hasil pertanian sebagai prioritas tahun 2025.
Meski optimis, Herdiat mengakui sejumlah tantangan. Selain masalah infrastruktur, ia menyoroti rendahnya minat generasi muda bertani dan ketergantungan pada sistem tradisional. “Kami sedang menyiapkan pelatihan dan pendampingan untuk petani milenial, termasuk akses permodalan melalui BUMD,” jelasnya.
Bupati Herdiat mendorong pemuda, terutama petani milenial, untuk mengambil peran strategis. “Generasi muda harus memanfaatkan teknologi dan kreativitas mengubah pertanian tradisional menjadi usaha bernilai tambah,” ajaknya.
Seminar ini juga diiringi Gerakan Pasar Murah (GPM) yang menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap ketahanan pangan lokal.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Ciamis, Adi Irfan Marjuqi, menegaskan acara ini bukan sekadar seremonial. “Ini bagian dari Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah yang kami desain untuk membuka wawasan pemuda tentang urgensi swasembada pangan. Targetnya, mereka jadi pelopor inovasi di desa masing-masing,” ujarnya. (CEP)