Begini Kronologis Modus Penipuan Lowongan Kerja di Bandung Zoo, Puluhan Orang Tertipu!

BANDUNG – Sebanyak 41 orang menjadi korban tertipu dengan modus lowongan kerja di Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung.

Ketika dikonfirmasi Jabarekspres, General Manager Bandung Zoo Petrus Arbeny mengakui kasus penipuan dengan modus lowongan kerja di Kebun Binatang Bandung memang terjadi.

Menurutnya, penipuan diduga dilakukan FM dengan menggunakan modus lowongan kerja mengatas namakan PT Yayasan Margasatwa Tamansari.

Meski begitu, Arbeny mengungkapkan bahwa surat tersebut palsu dan sengaja dibuat oleh FM untuk mengelabui masyarakat.

“Itu sudah jelas bukan dari pihak kami, karena kami hanya Yayasan Margasatwa Tamansari, tanpa menggunakan PT,” jelas Arbeny ketika ditemui.

Arbeny mengatakan, FM sendiri meripakan volunteer edukator yang bekerjasama untuk membawa rombongan wisatawan berkeliling di Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung.

Modus lowongan kerja karyawan baru itu, dimintai sejumlah uang sebagai biaya administrasi.

‘’Sedangkan kop surat Yayasan Margasatwa Tamansari, diketahui sengaja dibuat oleh terduga pelaku yang ambil dari Google,’’ kata Arbeny.

Kasus ini baru diketahui setelah ada pihak yang melaporkan akan melalkukan proses rekuitmen di Kebun Binatang Bandung dengan narasi semacam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

Setelah diketahui, surat tersebut ternyata palsu. Sebab Kebun Binatang tidak pernah membuka lowongan kerja dengan mencatut nama manejemen Bandung Zoo.

Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, puluhan orang tertipu dengan modus lowongan kerja di Bandung Zoo.

Dalam melakukan aksinya, para pelamar dimintai uang sebagai biaya administrasi sebesar Rp350 ribu sampai Rp1 juta.

Masyarakat yang melamat kerja merasa tertipu dengan rekuitmen itu. Sebab, mencatut nama PT Yayasan Margasatwa Tamansari yang diketahui palsu.

Pihak Yayasan Margasatwa Tamansari telah melakukan beberapa upaya klarifikasi atas masalah tersebut.

“Kita ini sudah datangi lokasi tempat tinggal FM, dua kali ke sana tak ada. Terakhir ketemu orangtua dan adiknya,” ucap Arbeny.

“Kami minta bawa FM itu ke kami supaya bisa minta keterangan lebih lanjut dan supaya menjadi clear (persoalan selelsai),” lanjutnya.

Pihaknya juga telah melayangkan surat panggilan resmi dari manajemen kepada FM. Tetapi yang bersangkutan tak menanggapi pemanggilan tersebut

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan