JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan informasi perihal daftar 20 negara termiskin di Asia.
Daftar 20 negara termiskin di Asia ini setidaknya merupakan negara merupakan negara yang performa ekonominya rendah.
Selain faktor ekonomi, masalah pandemi Covid-19 juga menjadi salah penyebab utama yang berdampak pada negara termiskin di Asia ini.
Pertumbuhan ekonomi yang mandeg sehingga menyebabkan para pebisnis usaha mikro mengalami kebekuan dalam berbisnis.
Jadi, setidaknya semua negara berfokus pada pemulihan ekonomi semenjak pagebluk pandemi Covid-19.
Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas perihal 20 negara termiskin di Asia. Simak terus artikel ini sampai tuntas.
BACA JUGA: Ketersediaan Pangan Mampu Menjaga Stabilitas Ekonomi
Makin Terpuruknya Negara Termiskin di Asia Pascapandemi
Melansir Asia Foundation, Covid-19 menjadi masalah utama dalam laju pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.
Pandemi Covid-19 setidaknya benar-benar menjadi mimpi buruk yang nyata bagi para pebisnis yang bergerak di sektor jasa dan manufaktur hingga skala kecil.
Padahal, sektor bisnis tersebut sangatlah berperan besar dalam kesehatan ekonomi. Di luar masalah pandemi, masalah lainnya seperti terorisme juga memainkan peran besar dalam menghambat laju perekonomian negara-negara di Asia.
Asia Foundation juga mencatat bahwa terorisme Taliban menjadi salah satu penyebab kemiskinan dan pengguran yang meningkat pesat di Afghanistan.
Berdasarkan laporan Asian Development Bank, negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik mengalami kebekuan laju ekonomi dalam kurun dua tahun ke belakang.
Laporan tersebut memprediksi bahwa orang-orang yang hidup di kawasan tersebut bakal sulit untuk melepaskan diri dari jeratan kemiskinan.
Laporan tersebut juga memprediksi bahwa kawasan ini bakal mengalami kemiskinan ekstrem di tahun sekarang, yakni pendapatan kurang dari $1,90 per hari.
“Masyarakat miskin dan rentan terkena dampak paling parah akibat Covid-19, dan meskipun ekonomi mulai pulih, banyak orang yang merasa bahwa keluar dari kemiskinan menjadi lebih sulit daripada sebelumnya,” kata Albert Park, Ketua Asian Development Bank Chief Economist, dikutip dari Yahoo Finance.
Albert Park pun berseru kepada pemerintah-pemerintah terkait untuk melakuan pemulihan ekonomi yang memadai untuk mencegah masalah ini.