JABAR EKSPRES – Jawa Barat menempati peringkat pertama sebagai penyaluran pinjaman online paling besar di antara provinsi lainnya.

Setidaknya aliran dana penyedia fintech lending sebesar Rp5,2 triliun mengalir di Jawa Barat.

Angka tersebut pun menjadi yang terbesar dibandingkan dengan aliran dana pinjaman tunai daring dari provinsi-provinsi lainnya.

Sementara itu DKI Jakarta menempati posisi kedua sebagai pengguna pinjol terbanyak, yakni dengan penyaluran dana sebesar Rp4,2 triliun.

Jawa Timur menempati posisi ketiga dengan angka penyaluran pinjol sebesar 2,8 triliun.

Provinsi Banten berada di posisi keempat dengan perputaran uang pinjol yakni sebesar Rp1,7 triliun.

Sedangkan Jawa Tengah menjadi provinsi kelima sebagai pengguna jasa fintech lending dengan penyaluran dana sebesar Rp1,5 triliun.

BACA JUGA: Bahaya Pinjol Ilegal, Begini Cara Menghindarinya!

Data tersebut merupakan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terhitung pada Maret 2023.

Secara nasional, setidaknya jumlah penyaluran pinjol mencapai Rp19,73 triliun berdasarkan laporan OJK tersebut.

Mengapa orang menggunakan Pinjaman Online?

Penggunaan pinjol tentunya tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primernya.

Bagaimanapun, kebutuhan primer adalah suatu hal yang wajib dipenuhi saat itu juga sehingga ia bersifat mendesak.

Akan tetapi, tidak adanya uang menjadi kendala utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan utama nan mendesak tersebut.

Berangkat dari pemahaman inilah kenapa banyak orang yang memilih menggunakan jasa pinjaman tunai daring.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya jasa fintech lending ini memberikan pelayanan yang banyak meringankannya.

Salah satunya adalah perihal proses pengajuan dan pencairan pinjaman uang tersebut. Pada titik itulah masyarakat bisa memenuhi kebutuhan mendesak mereka.

Akan tetapi, jasa pinjol ini bukan berarti tidak memiliki resiko. Inilah yang mesti menjadi bahan pertimbangan utama jika kamu memang hendak menggunakan jasa pinjol.