Ia membeberkan persiapan hingga proses evakuasi ratusan WNI dari Sudan.
“Kemudian dengan perwakilan Indonesia setempat, baik itu update situasi dari Atase Pertahanan di Kairo, Saudi, kita collect semua, kita kumpulkan semua akses informasi itu, kemudian kita godok bersama, kita diskusi secara detil untuk kelancaran operasinya.
Untuk masalah pesawat pun sama. Misi ini kan sangat jauh. Kita ke Sudan. Sehingga kami harus menyiapkan pesawat dan perlengkapan, lengkap dengan setting kru yang harus kita siapkan,” katanya.
“Sehingga penerbangan itu tidak berhenti sampai ke Sudan. Kami membawa tiga setting kru kemarin. Sehingga pada saat terbang selalu bergantian, yang tidak terbang istirahat, terus sampai yang tanggal 26 kami bisa mengevakuasi yang pertama,” lanjutnya.
kemudian ia menjelaskan skenario evakuasi yang telah disiapkan sebelumnya untuk mengantisipasi segala hal yang bisa saja terjadi.
“Selama ini untuk skenario itu sebenarnya ada beberapa. Ya ini adalah skenario yang pertama sebenarnya. Skenario itu kan dipilih yang terbaik dari beberapa opsi. Mungkin juga dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri sudah mengatur beberapa opsi untuk evakuasi.
Makanya kan waktu ada kesempatan untuk mengevakuasi menggunakan sarana laut yang diberikan fasilitas oleh pemerintah Saudi itu digunakan untuk sebagian. Sehingga kami hanya mengevakuasi sebagian yang lainnya,” katanya, memungkasi. (*)
