Evakuasi Ratusan WNI dari Sudan, Kolonel Penerbang TNI Noto Casnoto Ungkap Prosesnya

JABAR EKSPRES – Kolonel Penerbang TNI Noto Casnoto menceritakan proses evakuasi WNI dari Sudan oleh Satgas TNI baru-baru ini.

Noto Casnoto mengatakan bahwa dalam proses evakuasi terhadap ratusan WNI dari Sudan oleh Satgas TNI banyak keterbatasan, baik itu keterbatasan pekerja, pengamanan, serta keterbatasan fasilitas sendiri.

Sehingga kata Noto Casnoto pada saat pihak nya melaksanakan evakuasi ratusan WNI dari Sudan tersebut tidak serta merta langsung bisa melaksanakan evakuasi.

BACA JUGA: Ratusan WNI Berhasil Dievakuasi dari Sudan Menggunakan Pesawat TNI AU

Pihaknya, kata Noto Casnoto membutuhkan kurang lebih 2 sampai 3 jam untuk melangsungkan proses imigrasi, pengecekan, dan sebagainya untuk para evacuee yang akan mereka bawa.

Ia pun melakukan koordinasi ketat baik dengan pihak otoritas Jeddah maupun dengan otoritas di Port Sudan. Karena pengaturan slot penerbangan itu dinilai sangat penting.

Karena kondisi apron yang sangat terbatas, kata dia, sementara banyak negara yang berkepentingan yang sama untuk mengevakuasi warganya.

Sehigga pihaknya harus betul-betul tertib untuk bisa masuk pada slot yang sudah dialokasikan. Mereka juga bekerja sama dengan aparat otoritas setempat.

Kemudian pihaknya juga memiliki konsiderasi yang tinggi sesama tim dari negara lain seperti Inggris, Mesir, Turki, India, Pakistan, banyak negara lainnya

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan kondisi di Sudan pada saat proses evakuasi dilakukan.

“Sejauh itu kondisi di Port Sudan aman sih ya. Jadinya Port Sudan itu masih dikuasi oleh otoritas militer resmi, otoritas pemerintah Sudan. Jadi alhamdulillah aman,” katanya.

ia juga mengatkan bahwa dalam proses ratusan WNI dari Sudan tidak diwarnai dengan kontak senjata.

“Persiapan ini, ini kan kontijensi. Jadi kami menyiapkannya dengan seksama, dengan sangat teliti untuk bisa melaksanakan tahapan-tahapan operasi ini dengan baik dan benar.

Karena bagaimanapun operasi ini walaupun sifatnya adalah kemanusiaan tapi ini masuk dalam wilayah yang konflik.

Sehingga kami bekerja sama dengan semua pihak baik itu Kementerian Luar Negeri, dari Mabes TNI dalam hal ini BAIS TNI untuk mengupdate situasi yang detik masalah situasi di sana,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan