Volume Sampah di Bandung Naik jadi 724 Ton Usai Lebaran

BANDUNG – Lonjakan sampah di Kota Bandung meningkat jadi 724 ton usai Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Hal ini menjadi sorotan akibat banyak konsumtif dan tempat angkutan sampah yang tutup sementara, belum lagi jumlah armada yang terbatas menjadi kendala angkutan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan jumlah sampah yang menumpuk merupakan akumulasi sampah yang belum terangkut dari sebelum lebaran hingga sekarang.

“Saat ini sisa sampah pasca lebaran sekitar 724 ton yang tersebar di 55 tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Bandung,” kata Duddy saat dihubungi Jabar Ekspres, Kamis 27 April 2023.

“Itu akumulasi sampah yang belum terangkut dari sebelum lebaran sampai sekarang, totalnya 724 ton,” sambung Duddy.

Menurutnya, jumlah sampah yang belum terangkut itu disebabkan oleh tutupnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti yang libur pada hari lebaran. Belum lagi volume sampah yang naik selama bulan Ramadan di Bandung.

Tidak hanya itu, cuaca hujan akhir-akhir ini di Kota Bandung mengakibatkan kendala akses jalan di TPA Sarimukti.

“Pada hari H lebaran TPA Sarimukti tutup, volume sampah naik pada bulan ramadan, cuaca hujan yang terus menerus mengakibatkan kendala di TPA Sarimukti,” jelasnya.

Kemacetan akibat arus mudik di Jalan Raya  Padalarang yang menjadi akses menuju TPA Sarimukti pun menjadi faktor kendala lain yang menjadikan bertumpuknya sampah di Kota Bandung.

Oleh karenanya, armada truk pengangkut sampah menjadi terlambat untuk kembali ke Kota Bandung. Hanya satu ritasi yang bisa diangkut menuju TPA Sarimukti.

“Akumulasi kendala tersebut mengakibatkan keterlambatan truk kami untuk mengangkut kembali sampah di Kota Bandung. Praktis setiap truk hanya 1 ritasi pengangkutan saja tiap hari dari biasanya 2 – 3 ritasi pengangkutan ke TPA,” jelas Duddy.

Duddy juga menjelaskan, saat ini jumlah armada truk pengangkut sampah yang dimiliki Kota Bandung belum ideal, untuk memenuhi kebutuhan itu terpaksa melakukan sewa truk.

“Kami hanya memiliki armada angkut sekitar 75 truk. Hal ini belum ideal, oleh karenanya kami memenuhi kebutuhan armada angkut tersebut dengan melakukan sewa truk,” tutur Duddy.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan