JABAR EKSPRES, BANDUNG – Momen mudik lebaran tahun ini terasa spesial. Pasalnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut. Sehingga masyarakat bisa bebas beruforia, merayakan momen lebaran di kampung halaman.
Salah satu pemudik asal Bandung, Ade Iskandar (34) menuturkan, hari ini merupakan momen yang sangat dinantikan oleh dirinya, setelah dua tahun dipaksa vakum akibat PPKM dan covid 19.
“Bersyukur, akhirnya bisa pulang. Tahun sebelumnya kan kalau mau pulang banyak mikir, takut malah bawa penyakit (covid), apalagi kan orang tua udah sepuh juga. Sekarang kayanya udah normal, jadi harus pulang” kata Ade Iskandar kepada Jabar Ekspres.
BACA JUGA : Jelang Lebaran, Pedagang Oleh-Oleh Bandung Dibanjiri Pembeli
Diketahui, untuk harga tiket perjalanan di Terminal Cicaheum pada 2023, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya setiap armada jurusan mengalami perubahan.
Harga tiket PO Gunung Harta yang mengarah ke wilayah Jawa Timur, Ponorogo, Surabaya kini berada di kisaran Rp 470.000 hingga Rp. 600.000. Dan PO Goodwill yang mengarah ke daerah Jawa Tengah, Brebes, Tegal Purwokerto kini berharga Rp 200.000 hingga Rp 300.000.
Meski alami perubahan harga, di tempat yang sama, Firman Ramdhani (28) mengaku, tidak merasa keberatan dengan harga tiket, sebab menurutnya berkumpul dengan keluarga pada momentum Idul Fitri, cukup tergantikan dengan nominal yang dikeluarkan.
BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan Pemudik, 10 Armada Tambahan Disiapkan Terminal Cicaheum Bandung.
pulang kampung pada saat mudik lebaran, memiliki kesan spesial tersendiri. Pasalnya, kegiatan ini serentak dilakukan oleh setiap orang, dan terjadi satu tahun sekali.
“Setiap bulan suka pulang ke Wanayasa, cuman kalau mudik terasa beda aja. Macetnya, tradisinya, itu momen yang hanya bisa dinikmati satu tahun satu kali. Jadi suka ada kesan tersendiri lah kalo pulang pas mau lebaran” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Terminal Cicaheum Dinas Perhubungan Kota Bandung, Roni Hermanto mengatakan, meskipun persiapan mudik tahun ini mengalami perbedaan, akibat PPKM yang sepenuhnya dicabut. Pihaknya sama sekali tidak mengalami kesulitan.
“Untuk kesulitan tidak ada, tetap kita sosialisasikan walaupun PPKM dicabut kita tetap informasikan kepada para penumpang, agar tetap mematuhi protokol kesehatan” kata Roni Hermanto kepada Jabar Ekspres