JABAR EKSPRES – PT. Perhutani Alam Wisata bersama Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat – Banten saat ini terus melakukan pembenahan dan pemulihan kawasan Ranca Upas, Kabupaten Bandung akibat pengrusakan kawasan savana bunga rawa oleh event motor trail beberapa waktu lalu.
Lucy Mardijana Direktur Utama PT. Perhutani Alam Wisata mengatakan pihaknya saat ini terus memperketat terkait aturan dalam penyelenggaraan event tentang menjaga kelestarian alam.
Dikatakannya, pihaknya telah melakukan review terhadap dokumen SOP (Standard Operating Procedure) terhadap penyelenggaraan event agar instruksi pelaksanaan event terstruktur dan jelas.
“Ini semua untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga nantinya panitia penyelenggara bisa menjamin kepatuhan acara, dan juga bisa meningkatkan keamanan, kenyamanan, kesadaran lingkungan dari semua pihak yang terlibat, dan juga meningkatkan kualitas event,” ujar Lucy saat dikonfirmasi, Sabtu 8 April 2023.
Lucy menambahkan, pihaknya juga tengah mengkaji kembali dokumen perencanaan pengembangan (masterplan) terkait mitigasi risiko dari dampak pengembangan wisata khususnya lingkungan.
“Langkah ini kembali dikaji, agar nantinya setiap pengembangan yang dilakukan sesuai dengan kaidah konservasi,” katanya.
Adapun menurut Lucy, nantinya semua kajian atau evaluasi ini akan berlaku untuk semua lokasi wisata yang dikelola oleh Perhutani. Namun bisa juga berlaku untuk pihak swasta yang nantinya akan bekerjasama.
“Semoga nantinya dapat menciptakan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dengan keseimbangan antara penyelenggaraan bisnis (profit), pemberdayaan masyarakat sekitar (people), dan kelestarian lingkungan (planet),” ungkapnya.
Sementara itu Lucy menjelaskan jika pasca insiden event trail tersebut pihaknya terus melakukan pendataan kawasan Ranca Upas dalam mempermudah melakukan perawatan, selain melakukan penanaman kembali sebanyak 5000 bibit tanaman endemik.
“Kita berikan titik koordinat dan juga lakukan pendataan dan penandaan untuk mempermudah perawatan aset yang ada di Ranca Upas,” ungkapnya.
Selain itu saat ini pun kata Lucy pihaknya masih melakukan penutupan sebagian kawasan wisata di Ranca Upas untuk mempermudah proses rehabilitasi.
Dan juga masih selektif mencari wisatawan ataupun kegiatan namun disisi lain tidak ingin menutup mati perekonomian para pedagang disana.
“Kita sangat paham jika banyak masyarakat yang berdagang disana, kita juga nggak mau tutup terus karena lama-kelamaan perekonomian disini bisa mati, karena disini otomatis semua mengandalkan operasional tempat wisata,” tutupnya. (Agi)