Ramadan! Bisnis Busana Muslim Menggeliat, Ada yang Kebanjiran Order hingga Omset Meroket

Setelah bekerja dengan kakaknya, Lia mencoba membuka toko busana muslim di Tanah Abang, Jakarta namun hanya bertahan dua tahun. Hingga akhirnya memutuskan membuka produksi busana muslim dengan brand sendiri.

“Untuk modal itu awalnya Rp 6 juta, dan dapat omzet pertama kali waktu itu sekitar Rp 28 juta sebulan,” ucap Lia.

 

Hingga sekarang dirinya tidak membuka toko offline sendiri untuk menjual baju-bajunya. Namun ia memanfaatkan agen yang sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari Jawa Barat, Jabodetabek hingga wilayah Kalimantan.

 

“Tercatat ada sekitar 58 unit agen meskipun tidak semuanya aktif, ya paling yang aktif sekitar 25 unit. Dan 80 persen itu pelanggannya justru kebanyakan ada di daerah Kalimantan,” jelasnya.

 

Tidak hanya memproduksi untuk brand endiri, ternyata lia yang dibantu belasan karyawannya itu pun memproduksi busana muslim pesanan brand lain.

 

“Saya juga bikin untuk brand orang lain. Dengan berbagai sistem tergantung kesepakatan dan dalam seminggu itu rutin ada 120 pcs,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan