Hal-Hal Yang Membuat Puasa Seseorang Menjadi Sia-Sia

JABAR EKSPRES – Dalam berpuasa, kita tidak hanya untuk menahan lapar dan haus saja. Tetapi, harus menahan berbagai hal-hal dan godaan lainnya yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi pahala puasa tersebut dan membuat puasa seseorang menjadi sia-sia.

Untuk mencegah hal tersebut, berikut ada beberapa hal yang membuat puasa seseorang menjadi sia-sia yang perlu kamu tahu.

1. Berkata Kotor

Orang yang berkata kotor atau keji alias rafats, maka bakal membuat puasanya sia-sia karena tidak dapat menahan dirinya.

Baca Juga:Dampak Yang Ditimbulkan Jika Indonesia Gagal Menyelenggarakan Piala Dunia U-20Begini Caranya Agar Cairan Tubuhmu Tahan Saat Berpuasa!

Padahal Rasulullah SAW. telah bersabda dalam haditsnya yang Abu Hurairah RA. sanadkan berikut.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ هُوَالِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ يَوْمَ صِيَامِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَيَصْخَبْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْقَاتَلهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ

“Semua Anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, dan puasa itu adalah perisai. Pada hari seseorang dari kamu berpuasa janganlah ia berkata kotor dan berbuat gaduh, dan apabila ada orang mengajak berbantah dan bermusuhan hendaklah ia mengatakan: Saya sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)

Demikian pula puasa, banyak keutamaan ketika kita melakukannya dengan dasar iman dan mengharap ridha Allah.

Dari Abu Hurairah RA. Berkata, Rasulullah SAW. bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih)

3. Mengumpat dan Marah

Mengumpat dan marah merupakan hal yang saling berkaitan dengan berkata kotor. Hal ini bak setali tiga uang.

Ketika seseorang berkata kotor, pasti dia juga bakal mengumpat dan melampiaskan kemarahannya. Hal ini bakal membuat pahala puasanya menjadi sia-sia.

Kegiatan ini di dalam Al-Qur’an ibarat seseorang yang memakan daging saudaranya sendiri.