Bikin Resah Saat Bangunkan Sahur, 15 Remaja di Cimahi Diamankan Polisi

JABAR EKSPRES – Sedikitnya 15 remaja asal Cimahi diamankan Polisi karena dianggap meresahkan warga.

Belasan remaja itu diamankan jajaran Polsek Cimahi Selatan pada Senin (27/3) dini hari karena saat membangunkan sahur mereka malah meresahkan.

Selain dinilai meresahkan, beberapa di antaranya juga membawa senjata tajam dan menggunakan atribut salah satu Geng Motor Pelajar Moonraker.

Kapolsek Cimahi Selatan Kompol Caca Supriatna mengatakan, 15 remaja itu diamankan setelah pihaknya mendapatkan lapor warga yang merasa terganggu oleh cara mereka membangunkan sahur.

”Salah satu dari mereka ada yang masih diperiksa karena membawa senjata tajam dan mengenakan atribut geng motor,” ungkapnya, saat ditemui di Mapolasek.

Dia mengungkapkan pemeriksaan dilakukan karena pihak kepolisian ingin mengetahui motif dari beberapa remaja itu mengapa membawa senjata tajam dan menggunakan atribut geng motor.

”Ada beberapa orang (menggunakan atribut geng motor dan membawa sajam). Sisanya tidak berkaitan dengan geng motor atau kelompok tertentu,” jelas Caca.

Selain diamankan, ke 15 remaja yang rata rata masih duduk di bangku SMP dan SMA itu pun menjalani tes urine.

”Untuk hasil tes urinenya semua negatif. Kemudian kami minta orangtuanya datang. Mereka membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” terangnya.

Caca mengimbau agar masyarakat di wilayah Cimahi Selatan tidak menimbulkan keresahan selama bulan Ramadan. Apalagi sambil membawa senjata tajam dan potensi kriminalitas lainnya.

”Kami ingatkan supaya tidak menimbulkan keresahan saat membangunkan sahur, nongkrong, maupun aktivitas lainnya. Kami akan tindak tegas jika ada potensi-potensi gangguan kamtibmas,” tutur Caca.

Para remaja itu pun kemudian dikembalikan kepada orang tuanya. Beberapa di antaranya tampak menangis sambil memeluk dan sungkem kepada orangtuanya.

Mereka mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi yang meresahkan masyarakat.

Sementara itu Yuli,45, orang tua dari salah satu remaja yang diamankan mengatakan, saat malam itu anaknya memang meminta izin untuk membangunkan warga sahur, tetapi dia tidak bilang bahwa kegiatan tersebut akan menggunakan alat.

”Memang biasanya kalau di daerah Sukamaju itu mereka keliling karena sudah menjadi tradisi dari dulu,” ujarnya Yuli.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan