Peningkatan Konsumtif Masyarakat Berpotensi pada Lonjakan Timbulan Sampah

JABAR EKSPRES – Pekan pertama Bulan Suci Ramadan, konsumtif masyarakat di Kota Bandung mengalami peningkatan. Sehingga dapat berpengaruh pada meningkatnya timbulan sampah di Kota Bandung.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Kerjasama Teknis Operasional, Dinas Lingkungan Hidup serta Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Deti Yulianti kepada Jabarekspres.com, Senin (27/3).

”Laporan dari tiap UPT seperti itu, konsumtif masyarakat terjadi peningkatan di awal Ramadan,” kata Deti.

Menurutnya, peningkatan konsumtif masyarakat terjadi pada pekan pertama puasa. Sehingga, saat ini belum bisa dihitung berapa besaran timbulan sampah yang terjadi.

”Setiap rumah pengangkutan sampahnya beda-beda, ada yang seminggu dua kali ada yang seminggu tiga kali,” ujarnya.

”Jadi belum bisa dilihat perbandingan antara sebelum dan saat Ramadan,” lanjutnya.

Deti menerangkan, sementara ini untuk jumlah timbulan sampah di Kota Bandung, setiap harinya tergolong masih pada kondisi normal.

”Yang berubah itu polanya, di bulan puasa itu masyarakat lebih konsumtif. Otomatis nantinya volume sampah bakal meningkat,” terangnya.

Dia mengaku, untuk peningkatan volume sampah pada pekan pertama Ramadan ini baru terlihat di area-area Tempat Pembuangan Sementara (TPS) pasar.

”Saat ini, timbulannya terlihat bertambah dan meningkat, berbeda dari biasanya,” ucap Deti.

Dia menjelaskan, peningkatan volume sampah pada Ramadan 2023 atau 1444 Hijriah ini, kemungkinan lonjakannya cukup besar.

Diketahui, untuk pengelolaan sampah di Kota Bandung saat ini jumlahnya mencapai 1.522 ton per hari.

Apabila dihitung dari jumlah penduduk Kota Bandung, sejak 2022 lalu ada sekitar 2,5 juta jiwa.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan timbulan sampah perkapitanya menjadi 0,63 kilogram setiap harinya.

Sebelumnya, Deti sempat memaparkan, terkait pengelolaan sampah secara normal di Kota Bandung baru di angka 18,92 persen.

”Jadi timbulan sampah diperkirakan 1.522 ton per hari. Dari jumlah total itu diperkirakan sebanyak 1.271 ton per hari dibawa ke TPA,” tuturnya.

DLHK mengklaim, sampah-sampah tersebut telah berhasil terkelola melalui program kawasan bebas sampah.

”Sedangkan untuk sisa sampah yang tidak terangkut sebanyak 301 ton atau 18,92 persen, itu dikelola,” pungkas Deti. (bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan