5 Adab Ziarah Kubur Sebelum Puasa yang Perlu Kamu Ketahui

JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan adab ziarah kubur sebelum puasa.

Ziarah kubur sebelum puasa ini telah menjadi tradisi bagi orang-orang Indonesia menjelang bulan Ramadhan.

Biasanya, ziarah kubur sebelum puasa ini banyak dilakukan oleh orang-orang di desa. Pun mereka yang dari kota biasanya menyempatkan diri untuk melakukan hal ini.

Penting untuk kamu ketahui bahwa tradisi ini tidak bisa kamu lakukan begitu saja agar tidak terjebak dalam hal-hal yang menyimpang.

Pada intinya, niat utama dari ziarah kubur adalah untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal.

Langsung saja simak penjelasan di bawah perihal adab berziarah ke makam menjelang bulan ramadhan, dilansir dari NU Online.

BACA JUGA: Gratis! Kemenhub Buka 10.000 Pendaftaran Mudik Jalur Laut Jelang Ramadhan 2023, Catat Syaratnya

Mendoakan Orang yang Telah Pergi

Perlu kamu ketahui bahwa tujuan utama berziarah ke makam adalah tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mendoakan orang yang telah pergi.

Berziarah ke makam bukan untuk meminta “sesuatu” kepada yang orang telah dikuburkan.

Jadi, kamu pergi ke makam untuk memberikan doa bagi mereka yang sudah meninggal, dan bukan sebaliknya.

Berikut ini merupakan penjelasan tentang mendoakan mayit yang berada dalam makam, menurut kitab Al-Adzkar:

Doa ini akan menjadi amalan si mayit sehingga kuburannya bisa dilapangkan. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar:

قال النووي في الأذكار أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه اه روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث بفتح الواو المشددة أي الطالب لأن يغاث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه أو أخيه أو صديق له فإذا لحقته كانت أحب إليه من الدنيا وما فيها

Artinya: “Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, ‘Para Ulama sepakat bahwa doa pada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka’ diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, ‘Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong, mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya” (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281).

BACA JUGA: Update! Harga Emas Antam Batangan Hari Ini Jumat, 17 Maret 2023 Turun Rp1000, Berikut Rinciannya

Melapangkan Dada

Melapangkan dada bagi orang yang sudah meninggal adalah hal yang penting. Dalam arti, kita sudah harus mengikhlaskannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan