Museum 198X Kota Bandung, Bawa Nostalgia Mainan Jadul Era 1980-90an

BANDUNG – Museum yang satu ini bisa membawa pengunjung untuk bernostalgia dengan mainan era 1980 – 1990 an. Namanya Museum 198X, yang terletak di Jalan Sunda, Kota Bandung.

Museum mainan itu dibangun oleh Aldo Khalid. Lokasinya satu tempat dengan toko mainan Zero Toys yang juga masih beroperasi hingga kini.

Lokasi museum itu cukup unik. Aldo sengaja memasang pintu rahasia untuk bisa masuk ke museum tersebut dari Toko Zero Toys. Setelah pintu rahasia dibuka, pengunjung masih disambut tirai hitam. Sensasinya seperti memasuki wahana rumah hantu di taman bermain.

Tapi setelah tirai terbuka dan masuk ke ruang museum pengunjung bakal terkejut. Di ruangan itu terdapat etalase yang penuh mainan – mainan lama era 1980 – 1990 an. Ruanganya sudah dilengkapi lampu, tapi pencahayaannya tidak terlalu terang. Seakan makin membawa pikiran untuk bernostalgia ke era 80-90 an.

Di ruang pertama itu juga terdapat televisi jadul. Kondisinya masih bagus terbingkai warna coklat dengan layar tabung klasik. Televisi itu juga masih menyala. Di ruangan ini banyak mainan karakter film kartun dan komik. Ada juga karakter mainan pesawat dan mobil – mobilan lawas.

Koleksi mainan di ruang kedua museum juga tidak kalah bikin geleng – geleng kepala. Di tempat itu terdapat ribuan mainan karakter super hero lawas.

Kemudian koleksi di ruangan ketiga juga tak kalah bikin takjub. Pertama ada etalase khusus koleksi mainan Star Wars. Kemudian etalase lain dipenuhi dengan mainan karakter robot dan manusia super jadul. Seperti Ultraman, Robot Polisi Jiban, Ksatria Baja Hitam, hingga Robot Voltes V yang nilainya bisa belasan hingga puluhan juta rupiah.

 

Museum 198X Berawal dari Toko Mainan

 

Aldo mengungkapkan, perjalanan membangun museum itu dimulai pada 1999 lalu. Mulanya Aldo bersama empat kawanya membangun toko mainan Zero Toys yang kini juga masih bertahan.

Seiring berjalannya waktu, Aldo terfikirkan untuk menyimpan beberapa barang di toko untuk tidak dijual tapi dikoleksi. “Itu mulai 2008. Kayaknya seru koleksi mainan,” cetusnya kepada Jabar Ekspres.

Lambat laun koleksi museum itu terus bertambah. Dari awalnya satu etalase hingga sekarang memenuhi tiga ruangan. “Total ada sekitar 3.300 koleksi,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan