Gabut Karena Patah Hati? Yukk ke Museum Patah Hati, Destinasi Inspiratif di Tengah Kota Bandung!

JABAR EKSPRES – Ketika hati kita retak dan patah karena cinta, reaksi kita bisa bervariasi. Ada yang memilih untuk meratapi sepanjang hari, kehilangan selera makan, atau bahkan mendengarkan lagu-lagu galau sambil berlinang air mata.

Namun, tahukah Anda bahwa ada cara yang berbeda untuk mengatasi rasa sakit akibat patah hati? Alih-alih tenggelam dalam kesedihan yang melanda, sekarang ada tempat yang unik di kota Bandung yang bisa membantu Anda mengatasi patah hati dengan cara yang positif dan menghibur.

Mari kunjungi Museum Patah Hati, sebuah acara eksperimental yang di rancang khusus untuk kaum patah hati seperti Anda.

Baca artikel lainnya: Rekomendasi 7 Kencan Unik dan Romantis di Museum Bandung

Berkolaborasi dengan Fandom Superland, Museum Patah Hati, yang akan di buka mulai 9 Oktober 2023 di Braga CityWalk, Bandung, menghadirkan berbagai instalasi warna-warni yang menggugah dan cerita menarik yang akan menghibur dan merayakan pengalaman patah hati bersama-sama.

CEO Mahaka X, Farash Farich, menjelaskan bahwa Museum ini bukan hanya tempat untuk melihat seni, tetapi juga tempat yang mengajak pengunjung untuk bermain, berinteraksi, dan berbagi kisah patah hati mereka.

Menurut Creative Director creativeintel, Kenny Gunawan, Museum Patah Hati bukan hanya sekedar pameran seni, melainkan sebuah tempat yang mengubah pandangan bahwa patah hati tidak selalu membawa kesedihan, tetapi juga bisa membawa hal-hal positif dalam hidup. “Kami mengundang pengunjung untuk meninggalkan dan merayakan pengalaman patah hati mereka. Meskipun sulit melupakan, hidup harus tetap berlanjut,” ujar Kenny.

Tema instalasi Patah Hati ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama di era digital ini, di mana media sosial menjadi tempat orang menceritakan pengalaman patah hati mereka. Museum Patah Hati tidak hanya menciptakan kesadaran, tetapi juga menjadi ajang hiburan yang relevan bagi anak muda masa kini.

Managing Director United Creative, Chaya Kusuma, menjelaskan bahwa Museum ini adalah salah satu contoh ‘hiburan masa kini’ yang tidak hanya terbatas di Jakarta, tetapi juga merambah ke kota-kota lain di Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan