JABAR EKSPRES – Kasus Avian Influenza (AI) atau flu burung di Jawa Barat kini terus mengalami penambahan. Dari yang sebelumnya 549 kini menjadi 661 unggas mati terserang virus.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar Supriyanto menyebutkan jika saat ini kasus flu burung terjadi hanya di Kota Cimahi dan Cirebon.
”Jumlah ayam mati menjadi 540 ekor. Itik menjadi 121 ekor. Jadi total 661 (kasus flu burung di Jabar),” katanya saat dikonfirmasi Kamis (9/3).
Menurutnya, sejauh ini Kota Cimahi dan Cirebon sudah melakukan pencarian dan pengambilan sampel unggas yang mati mendadak.
”Hari Selasa (7/3) kemarin temen-temen (DKPP kabupaten/kota) langsung melakukan penelusuran kasus dan pengambilan sampel dan dikirim ke Balai Veteriner di Subang,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya kasus flu burung, pihaknya pun melakukan tindakan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
”Kita sudah lakukan pembersihan kandang hingga penyemprotan disinfektan di lokasi yang terdapat hewan unggas mati mendadak,” terangnya.
Sementara untuk untuk kasus yang baru, saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.
”Untuk diagnosa penyebab pada kasus baru kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari Lab BVet (Laboratorium Balai Veteriner) di Subang,” terangnya.
Sebelumnya, Supriyanto mengungkapkan bahwa kasus flu burung telah terjadi di dua daerah di Jawa barat yakni Kota Cirebon dan Cimahi.
Untuk di Kota Cimahi ada 49 unggas milik peternak mati mendadak sejak tanggal 16 sampai 21 Februari 2023 (kemarin).
”Jadi, Sampai sekarang kasus flu burung yang terlaporkan sejak 2023 ada di dua wilayah, Kota Cirebon sama Kota Cimahi,” bebernya. (san)