Jabarekspres.com – Pelakasanaan open bidding Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga bermasalah dan menimbulkan polemik.
Tak hanya berolemik, open bidding itu juga dicurigai syarat kepentingan.
Menyikapi hal tersebut, Pagayuban Pejuang Peduli Pembangunan KBB (P4KBB) meminta Pemkab Bandung Barat agar menunda pelaksanaan open bidding tersebut.
Ketua P4KBB, Yakub Anwar Lewi mengungkapkan, ada delapan nama yang ikut dalam seleksi Sekda KBB itu. Dari kedelapan nama itu, satu di antaranya berasal dari luar daerah.
Hal itu lah yang memicu kegaduhan saat ini. Pasalnya, ikutnya pejabat dari luar daerah tersebut dikabarkan syarat kepentingan.
Apalagi polemik rotasi mutasi di lingkungan Pemkab Bandung Barat sampai saat ini belum selesai.
”Sudah ramai, santer informasi yang dari luar itu katanya akan menggantikan posisi mantan Sekda KBB Asep Sodikin yang mundur dari jabatannya,” kata Yakob kepada wartawan.
Oleh karena itu lah, lanjutnya, P4KBB, meminta pelaksanaan open bidding untuk ditunda sementara, hingga masalah rotasi mutasi selesai.
”Sebaiknya (open bidding) ditunda dulu, sampai semua clear, apalagi waktunya juga berdekatan,” tegasnya.
Khawatir Bermasalah
Dia mengaku, usulan penundaan open bidding tersebut karena pihaknya khawatir jika ke depan penunjukan Sekda atau Sekda terpilih bakal bermasalah.
Menurut Yakob, sebelumnya usulan penghentian sementara open bidding Sekda KBB juga disuarakan pihak Dewan.
”Tentunya, Bupati Hengky Kurniawan harus bijak melakukan penundaan sampai masalah mutasi, rotasi, dan promosi pejabat eselon III dan IV selesai,” ujarnya.
”Isu yang berkembang kan mutasi, rotasi itu tanpa melalui proses pembahasan di TPK (Tim Penilai Kinerja) Jika itu benar, jadi sebuah ketidakpatutan,” sambungnya.
Daripada memaksa untuk mempercepat open bidding Sekda yang diduga bermuatan kepentingan, menurut Yakob sebaiknya bupati menyelesaikan terlebih dahulu satu persatu masalah yang terjadi.
Sebab, saat ini banyak masalah yang timbul di Lingkungan Pemkab Bandung Barat. Apalagi masa jabatan bupati tinggal hitungan bulan saja.
”Kita semua tahu, bupati kan tinggal tujuh bulan lagi menjabat, kenapa memaksakan open bidding Sekda. Jadi patut dicurigai ada apa?” tanyanya.
