BANDUNG – Tugu Pancasila resmi dipasang di makam Inggit Garnasih yang berlokasi di TPU Caringin Porib, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung.
Pemasangan Tugu Pancasila itu, sebagai bentuk penghormatan kepada sang istri kedua dari Presiden Republik Indonesia Pertama, Soekarno atau akrab disapa Bung Karno.
Diketahui, semasa hidup bersama Bung Karno, jasa Inggit termasuk besar dalam kontribusinya yang turut mengantar kemerdekaan Indonesia.
Gagasan Tugu Pancasila di makam Inggit, peresmiannya dilakukan oleh YPP Uniq Nusantara Pancasila, dipimpin KH M Abdul Ghufron Al Bantani.
Di lokasi tersebut, turut hadir juga sang cucu Inggit Garnasih, bernama Tito Zeni Asmara Hadi serta Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi Badan Pembinaan Idelogi Pancasila (BPIP), Johan Mulyadi.
“Inggit merupakan perempuan yang berjasa untuk Bung Karno, hingga tercetusnya Pancasila sebagai falsafah Bangsa Indonesia,” kata Johan pada Senin (20/2).
Oleh sebab itu, dia setuju, apabila Inggit Garnasih pada 2023 ini layak dianugerahi gelar pahlawan nasional, mengingat kiprahnya di fase kemerdekaan.
“Karena bagaimana pun semua yang berjasa melahirkan kemerdekaan di Indonesia, sudah layak dinyatakan pahlawan,” ucap Johan.
“Peran dari Inggit terhadap Bung Karno begitu berjasa, terutama dalam hal kesetiaannya saat mendampingi Bung Karno hingga ke tempat pengasingan oleh Belanda,” lanjutnya.
Johan menerangkan, melalui peran dari Inggit itulah, Bung Karno akhirnya bisa tumbuh menjadi sosok dewasa yang berani melawan para penjajah.
Dia menilai, sosok Inggit Garnasi menjadi salah satu contoh perwujudan dari pepatah yang sudah tak asing terdengar di telinga.
“Bagaimana pun juga pepatah mengatakan, di belakang lelaki yang hebat, ada wanita yang kuat,” terang Johan.
“Ibu Inggit ini salah satu contoh pengejawantahan itu,” tambahnya.
Johan memaparkan, penjelmaan yang tergambar dari sosok Inggit Garnasih itu, yakni dengan kelemah lembutan, kekuatan, keibuan dan bimbingannya kepada sang tokoh besar Indonesia, Bung Karno
“Bu Inggit kepada Bung Karno yang jatuh bangun ditangkap Belanda, Bung Karno bisa tegar melewati itu semua,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Cucu Inggit Garnasih, Tito Zeni Asmara Hadi menuturkan, meski bukan berstatus sebagai Ibu Negara, Inggit merupakan Ibu Bangsa Indonesia.