Korban Keracunan Massal di Bandung Barat Mulai Membaik

Jabarekspres.com – Sejumlah pasien keracunan massal di Bandung Barat yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin mulai membaik.

Peristiwa keracunan massal sendiri terjadi di Desa Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa hari lalu usai warga memakan nasi boks yang disediakan saat kegiatan keagamaan.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Cililin Neng Siti Djulaeha mengatakan sejumlah pasien yang dirujuk dari hari minggu (12/2) sampai hari Selasa (14/2) berada sebelas pasien dengan usia yang variatif.

”Awalnya hari Minggu itu yang dirujuk empat orang, kemudian hari seninnya ada lima orang, dan kemarin hari Selasa itu ada dua orang,” kata Neng Siti saat ditemui oleh Jabarekspres.com di kantornya, Rabu (16/2).

”Ada lima orang, usia anak-anak, sementara enam orang lagi berusia dewasa,” lanjut dia.

Dia menyebutkan, dari sebelas pasien yang dirujuk ke RSUD Cililin, dua di antaranya meninggal dunia. Menurutnya, ada beberapa faktor yang diduga jadi penyebab si pasien meninggal dunia. Salah satunya adalah faktor usia yang berpengaruh pada daya tahan tubuh.

”Usia tua cenderung lebih lemah. Biasanya, penyebab meninggalnya itu karena daya tahan tubuh lemah kemudian infeksinya berkembang menjadi sepsis–respons ekstrem tubuh terhadap infeksi– ini yang menyebabkan kematian,” tuturnya.

Memang dua pasien yang sebelumnya meninggal yakni Aisyah,70, dan Darachmat,63, memang sudah berusia lanjut.

Menurutnya, Infeksi itu kemungkinan disebabkan dengan pencernaan, sebab yang dikeluhkannya itu ada hubungannya dengan pencernaan.

”Karena keluhannya pencernaan, kemungkinan infeksinya ada di pencernaan,” bebernya.

Saat ini, lanjutnya, di RSUD Cililin Bandung Barat ada sembilan pasien, lima orang sudah membaik di ruang rawat inap dan empat orang dirawat di HCU (High Care Unit).

”Lima orang di rawat inap sudah mulai membaik, empat di antara mereka sudah bisa pulang. Sementara, yang satunya lagi karena baru datang kemarin jadi belum bisa pulang,” jelasnya.

Sementara yang dirawat di HCU ada empat orang, satu orang masih belum sadar  sementara empat orang sudah sadar .

”Awalnya mereka syok hipovolemik yaitu akibat kekurangan darah atau kurang cairan, ” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan