Terminal Bayangan di Citeureup Kabupaten Bogor Sebabkan Kemacetan

Jabarekspres.comKesemrawutan lalu lintas di wilayah Citeureup Kabupaten Bogor tak kunjung selesai. Hal itu diduga karena adanya terminal bayangan.

Kemacetan yang kerap terjadi baik di depan pasar maupun di pintu keluar tol jagorawi itu karena kedua tempat tersebut sering dijadikan terminal bayangan.

Banyak angkutan umum yang berhenti di pinggir jalan untuk mencari penumpang. Kemudian di Pintu Tol Jagorawi banyak bus dan angkot yang juga menunggu.

Akibatnya, kemacetan yang cukup panjang kerap terjadi Apalagi pada jam sibuk kerja di dua terminal bayangan itu sudah pasti bakal terjadi kemacetan.

Berdasarkan pasal I ayat 13 UU No 23 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan.

Jadi penumpang angkutan umum bisa berpindah atau turun di terminal bukan di tepi jalan yang membahayakan jiwa penumpang.

Sedangkan pasal 40 ayat 1 dan pasal 41 ayat 2 UU No 23 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kemudian pasal 13 ayat 1 huruf d UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Pasal ini menyatakan bahwa terminal dibangun dan dioperasikan oleh pemerintah daerah. Jadi jelas yang harus membangun terminal di daerah Citeureup adalah Pemerintah Kabupaten Bogor bukan Pemerintah Pusat atau PT Jasa Marga (JM).

Berhubung Pemkab Bogor tidak menyediakan terminal resmi di wilayah Citeureup yang terjangkau dengan mudah dari segala penjuru, maka munculah terminal bayangan di Pasar dan Pintu masuk keluar Tol Jagorawi Citeureup yang kerap menimbulkan kemacetan.

Pengendara Mengeluh

Kemacetan ini dikeluhkan oleh salah seorang pengendara Siswanto, ia mengaku kesal dengan banyaknya supir angkot maupun bus yang kerap kali mangkal di pinggir jalan.

”Kesal mas, disini selalu macet mulai dari pasar sampai kesini (pintu tol ) apalagi kalo pagi dan sore macetnya cukup panjang,”  kata Siswanto kepada Jabarekspres.com, Kamis (2/1).

Siswanto meminta Pemerintah setempat maupun Pemerintah Daerah untuk menata jalan-jalan yang kerap menimbulkan kemacetan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan