Heboh ISU Penculikan Anak

JABAREKSPRES – Saat ini masyarakat di gegerkan kembali dengan adanya penculikan anak. Siswa kelas 1-3 SD menjadi target penyulikan menurut isu yang beredar , dimana hal ini membuat masyarakat resah.   Informasi tentang upaya penyulikan anak menyebar di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Salah satu informasi yang beredar menyebutkan, percobaan penculikan itu terjadi di wilayah Komplek Griya Bandung Indah, Kabupaten Bandung. Seorang anak kelas 3 SD nyaris menjadi korban penculikan. Pelaku mengendarai mobil dan menggunakan motif mengajak sang anak untuk membeli eskrim
Namun, aksi itu gagal karena sang anak menangis dan tersangka penculikan langsung kabur.

Hal Yang Perlu di Perhatikan!

Menyikapi isu tersebut masyarakat berusaha untuk berwaspada dan memperhatikan beberapa hal untuk menghindari penculikan terhadap anak,yaitu:
1. Ingatkan anak untuk tidak menanggapi ajakan dari orang asing, meskipun ada iming-iming yang menarik.
2.Saat anak bermain di luar, harus ada pendamping dari orang-orang terpercaya.
3. Tidak memberi kesempatan kepada orang asing untuk masuk ke dalam rumah Anda, kesempatan tersebut dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.
4. Meyarankan agar anak tidak memakai perhiasan atau membawa barang mahal karena dapat memicu penculikan.
5. Sama halnya dengan sekolah. Pihak sekolah harus bersikap tegas dan bertanggung jawab terhadap anak didiknya selama berada di sekolah.
Termasuk memerhatikan orang yang biasa mengantar jemput anak. Jika ada penjemput yang baru, sebaiknya pihak sekolah maupun guru harus terlebih dulu menghubungi orangtua anak yang bersangkutan.
6. Bagi anak yang menggunakan angkurtan umum, harus mengajarkan anaknya untuk pergi dan pulang sekolah secara berkelompok.
Dengan demikian, ketika ada salah satu anak yang hilang bisa terdeteksi secara dini. Jika ada yang memaksa anak untuk ikut, anak harus mencari tempat aman seperti rumah warga.
7. Orangtua harus berani melapor ke polisi jika terjadi penculikan, sekalipun itu ancaman.
Publisitas kasus penculikan yang berlebihan padahal pelakunya tidak tertangkap justru bisa sangat merugikan korban.
8. Partisipasi dalam mengamati dan mengawasi lingkungan membutuhkan partisipasi masyarakat . Masyarakat bisa menjadi tempat berlindung yang aman bagi anak-anak jika merasa terancam oleh orang-orang yang mengikuti mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan