Jadi Pembicara Diskusi Panel di Deretan Menteri, Bupati Ini Jadi Sorotan

Dikatakan bupati, SPBE sebagai alat pengungkit tetap harus ditopang oleh mobilisasi dan orkestrasi jenjang lintas pemerintahan dan lintas stakeholders.

Masih menurutnya, SPBE sebagai alat atau tools bukan hanya soal teknologi tetapi juga soal people dan governance.

“Intinya kami melakukan mobilisasi seluruh stakeholder. Kader Posyandu kami ada 9 ribu lebih dan 1.704 Posyandu. Kami latih supaya mereka paham akan penyebab dan cara mengatasinya. Kami juga latih cara menggunakan platform digital. Kami punya aplikasi SIMPATI. Kemudian 1.704 posyandu kami berikan smartphone untuk input data sehingga rekomendasi dan intervensi setiap desa berbeda,” jelasnya.

Lanjut dikatakan bupati, stunting bisa diatasi dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif melalui mobilisasi, modal sosial dan mengorkestrasi pentahelix.

“Stunting kami bisa rendah dan kata kuncinya SPBE memantik manajemen data sehingga mendorong efektifitas program dan bisa menurunkan angka stunting,” tuturnya.

Terakhir bupati mengatakan, untuk kebutuhan layanan informasi stunting bisa diakses melalui aplikasi WA Kepo.

“Aplikasi ini, semua orang bisa melihat dan sudah terintegrasi dengan Kepolisian, Kejaksaan dan TNI. Kalau mau memiliki Wa Kepo, 081122202220 ini real time,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan