Gading Wulan

Lukman bin Saleh

Saya kira pemerintahan komunis Tiongkok alergi dengan segala macam protes. Ternyata tidak begitu. Terimakasih infonya Abah. Selama ini saya salah menilai. Dan saya juga minta maaf untuk pemerintahan P Jokowi. Selama ini saya sering protes atas kebijakannya dalam menangani Covid 19. Yang terkesan setengah2. Ragu2. Tidak tegas. Ternyata itulah yang pas. Terlalu ketat seperti Tiongkok kita tidak mampu, dan akan jadi bumerang dikemudian hari. Terlalu menyepelekan seperti Amerika juga bisa berakibat fatal…

bagus aryo sutikno

Pulau Bali ada wisata Seminyak Pulau Madura berbukit-bukit Kalau pertamina ngurusi eksplorasi gas dan minyak Lalu siapa yg mengurusi sirkuit

bagus aryo sutikno

Burung merpati burung dara Terbang tinggi diatas mendung . Mpun dahar siyang punopo durung…

Mirza Mirwan

Barusan, sebelum makan siang, saya tengok portal “Harian Rakyat”-nya Partai Komunis Tiongkok. Dan baru tahu, ternyata angka 3000-an kasus baru — kemarin 3761 kasus — di Tiongkok itu kebanyakan di Tiongkok Utara, termasuk Beijing. Dan kebanyakan di atas 60 tahun. Hal itu terjadi karena memasuki musim dingin, yang biasanya menyebabkan infeksi pernapasan (respiratory infectious). “Beberapa pasien tua mengalami kondisi parah setelah tertular varian Omicron, tetapi akan segera pulih setelah menerima perawatan,” kata Lin Yanming, kepala bagian kedokteran pernapasan dan perawatan kritis RS Chaoyang, Beijing. Wakil direktur RS tersebut, Tong Zhaohui, mengatakan bahwa RS Chaoyang menerima 350-400 pasien setiap harinya dalam seminggu terakhir. Angka kasus baru yang menurut Tiongkok sudah luar biasa itu sebenarnya terbilang kecil bila dibandingkan kasus baru di Taiwan, apalagi Jepang, yang tetangga Tiongkok. Tgl. 23/12 kemarin, misalnya, saat Tiongkok mencatat 3761 kasus baru (kematian nihil), kasus baru di Taiwan 19.073 (40 meninggal). Sementara kasus baru di Jepang 180-an ribu (315 meninggal) — sehari sebelumnya angka meninggal 339. Di AS, selama tiga hari, angka kematiannya 401 (21/12), 289 (22/12), dan 142 (23/12). Di Perancis, 127 (21/12), 120 (22/12), dan 158 (23/12). Di Brasil, 197 (21/12), 165 (22/12), dan 282 (23/12). Tetapi media barat lebih suka memberitaka kasus covid-19 di Tiongkok. Ditambah berita tentang antrean di krematorium pula

Jimmy Marta

Kalau dari vaksinasi pasti lah belum lah akan 99% rakyat Indonesia yg sudah memiliki herd imunity. Dari data kemenkes yg vaksin 1 baru sekitar 60-70%. Vaksin 2 dibawah 50%. Lantas dari angka 99% itu? Jika anda memperhatikan, anda pasti tahu. Tahan mana orang2 jalanan dgn orang kantoran?. Atau kebal mana anak2 ‘lepas’ dg anak yg ‘dikurung’ dirumah?. Jadi perkiraan sy, rakyat Indonesia itu mestilah kekebalannya karena ‘dibiarkan’ bebas. Kekebalan yg didapat dari proses dalam tubuh masing2. Anak yg dibiarkan bermain di panas dan hujan pastilah lebih kuat pertahanan internalnya dari mereka yg berpantang kena hujan panas. Mungkin Cina harus belajar dari teori proses alami ala Indonesia ini. Kekebalan alami dari proses alam. Gk perlulah dikit2 di lock down. Dimana mana kan dah bebas merdeka… Untuk kekebalan ini, sy teringat dg proses alami

Tinggalkan Balasan